tag:blogger.com,1999:blog-212710192024-03-25T13:09:52.470+07:00--<<<([[[ KeRanDA m4LAm ]]])>>>--Me I'm not not "another ordinary broken girl dressed in black n pretend to be like hell"... I AM A MAN, fairly NORMAL HUMAN BEING surrounded by those freaks of modern life. And now I am sitting here in the dark, watching you watching me. And one thing for sure is that I AWAYS JUDGE A BOOK BY ITS COVER AND ITS PRICE-TAG! Never trust to nobody including the one standing in the mirror in front of you... Never trust me!coDOThttp://www.blogger.com/profile/00534097055632144930noreply@blogger.comBlogger62125tag:blogger.com,1999:blog-21271019.post-60931273907802327262007-02-17T10:11:00.000+07:002007-02-17T10:13:24.931+07:00Blog ini sudah berhenti.. trus kelanjutannya??<span style="font-size:180%;">Silakan klik <a href="http://codot-ungu.blogspot.com">di sini !</a></span>coDOThttp://www.blogger.com/profile/00534097055632144930noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-21271019.post-83633109682561858362007-02-14T15:30:00.000+07:002007-02-14T15:48:21.446+07:00Goodbye all you people... but there's more things to say!<span style="font-family:verdana;"><br /></span><span style="color:#ccccff;"><span style="font-family:verdana;">Sudah setahun lebih dikit saya mengekspose diri secara tak semena-mena di hadapan kalian. Tanpa saya sadari --tanpa kalian sadari juga mungkin-- saya telah menjadikan tempat ini sebagai ajang laku eskapisme. (Sebagai binatang sosial, kita memang butuh yang semacam itu, seberapapun besarnya kualitas dajjal dalam diri kita.) Saya butuh melarikan diri dari diri saya yang sebenarnya, yang sampai detik ini saya sendiri tak mengenalnya. Saya adalah mahluk asing yang bersemayam dalam sesosok tubuh yang fana. Dalam jasad titipan Tuhan yang selama ini saya pelihara, selalu saya puja-puja.<br /><br />Terus terang, saya muak dengan model pelarian diri seperti itu! Apa bedanya coba, dengan orang yang memeluk sebuah agama! Seperti membangun sebuah tempat pesanggrahan rahasia di tengah perkampungan sunyi di pinggir hutan cemara; lalu kita mendirikan dinding-dinding batu di sekelilingnya agar aman dari gangguan perusuh dan ketidaknyamanan cuaca di luar sana. Kita akan selalu merasa aman dan damai di kamar yang kita yang penuh berisi segala pernak pernik ego kita.<br /><br />Saya terlalu tua dan letih buat keluar masuk tempat tersebut, mesti berjalan tertatih-tatih melewati berlapis pintu itu.... Tapi saya juga terlalu muda untuk berspekulasi dengan meloncati dinding pemisah itu. Itu menurut saya tak bakal bisa menjawab segala pertanyaan yang tertinggal buat kita. Sebagai long-life revolutionair, saya lebih suka menghancurleburkan dinding-dinding yang menyebalkan itu. (How old I am?? Maybe I am younger than you are, even I am older!)<br /><br />Teman-teman yang baik, I love you all... Tapi mungkin postingan ini adalah yang terakhir yang kalian baca, hihi...<br /><br />Tapi bisa jadi...</span></span>coDOThttp://www.blogger.com/profile/00534097055632144930noreply@blogger.com7tag:blogger.com,1999:blog-21271019.post-69951224932078071202007-01-30T22:37:00.000+07:002007-01-30T22:51:48.480+07:00Nge-blog itu Nggak Menyebabkan Kehamilan (1)<span style="font-family:verdana;color:#ff6666;">Pernahkah kalian merasa sudah hidup di alam yang benar, di dimensi ruang yang benar, tapi penuh dengan orang-orang aneh, kaum sesat yang menghuni sebagian besar dunia ini; mereka menjadi mayoritas di sini, dan kalian adalah minoritas yang kesepian?</span><br /><br /><span style="font-family:verdana;color:#ff6666;">Lalu kalian mendapati diri kalian dikerumuni para zombie yang entah dari mana datangnya. Menurut kalian: mati di tangan mereka adalah sebuah kenistaan.</span><br /><br /><span style="font-family:verdana;color:#ff6666;">Kalian pun berpikir tentang bunuh diri sebagai satu-satunya solusi, tapi kemudian sampai pada kesimpulan bahwa tindakan itu terlalu bodoh dan mudah; bahwa menjadi martir dalam sebuah peperangan yang sesat adalah kebodohan paling menyedihkan.</span><br /><br /><span style="font-family:verdana;color:#ff6666;">Dan akhirnya, kalian mengambil tindakan seperti yang selalu kulakukan: berpaling sajalah.<br /></span><br /><span style="font-family:verdana;color:#ff6666;">... welcome to the club, fellas!<br /><br /></span><br /><br />DISCLAIMER:<br /><br />- Maap judulnya nggak nyambung, sengaja gw pasang biar eye-catching, hihi.. Tapi sebenernya yaa.. judul postingan ini jauh lebih penting daripada isinya. Semoga bapak kos gw membacanya!<br /><br />- Isi postingan yang gak penting dan gak ada apa-apanya ini dipersembahkan buat seorang temen, nun jauh beberapa puluh meter di sebelah sana, yang upilnya segede dinosaurus tapi otaknya segede kacang polong.coDOThttp://www.blogger.com/profile/00534097055632144930noreply@blogger.com10tag:blogger.com,1999:blog-21271019.post-89734698702800968522007-01-15T16:11:00.000+07:002007-01-16T03:34:50.574+07:00Review Kecelakaan Pesawat<span style="font-family:verdana;"><span style="color:#ff9966;"><span><span><span><br /></span></span></span><strong><span><span><span><span><span>Dalam dua minggu ini, orang udah mulai capek ngebahas tentang pesawat sial yang "<i>dematerialized</i></span></span></span></span><span><span><span><span>"</span></span></span></span><span><span><span><span> itu. Tapi saya masih aja terpesona dengan komentar beberapa orang sesuai dengan bidang keahlian masing-masing.</span></span></span></span></span></strong><span><span><span><span><br /><br /></span></span></span></span><span><span><span><span><span>Kata ahli penerbangan, di luar faktor cuaca, yang lebih penting adalah: umur pesawat ternyata udah <i>older and wiser</i> dibandingkan dengan para sejawatnya di negara lain. Udah nggak pantes buat terbang.<br /><br />Gw jadi keinget dulu banget, suatu Minggu pagi, gw naik metromini dari arah Sarinah ke sini. Buat yang belom tahu, metromini adalah jenis wahana angkutan di Jakarta berbentuk minibus yang wujud fisik dan performanya sangat tidak membanggakan. Baik penumpang maupun sopir sama-sama berpendapat: “Seandainya saya boleh memilih.…”<br /><br />Nah, di jalanan yang lebih lengang dari hari-hari biasa (<i>weekdays</i>) itu, mas sopir jadi lebih leluasa memacu kendaraannya. Kuwenceng!! Gw jadi sangat ketakutan. Suara mesin kendaraan itu berisik banget. Bodinya sangat tidak aerodinamis, tempat duduknya sama sekali nggak ergonomis, bikin ion-ion di tubuh ini bergetar semua. Lebih mengerikan lagi sewaktu pesawat.. eh, mobil berwarna oranye itu masuk jalan tol!<br /><br />Gw komat-kamit membaca semua mantra yang gw hafal. Bayangin aja, alangkah menyedihkan seandainya mobil ini error! Trus besoknya di koran-koran nasional nongol berita tentang “kecelakaan metromini” lengkap dengan daftar nama para korban. (Hidup bertahun-tahun Jakarta, masak endingnya seperti ini!! Nista banget kaan?? hihi). Gw pernah naik roller-coaster di Dufan, tapi nggak sampai ketakutan seperti ini!<br /><br />Akhirnya, di halte berikut --tepatnya di depan Hero Gatsu-- gw turun sebelum nyampe tujuan, dengan muka pucet dan badan kayak kesemutan, minum sebotol teh dingin sambil ngrokok sebatang, dan terus melanjutkan perjalanan pulang dengan taksi.<br /><br />Trus apa kesamaannya ama pesawat itu?? Yah itu tadi.. pokoknya mirip-mirip deh kayanya, hihi…</span></span></span></span></span></span><span><span><span><br /></span></span></span><span><span><span><span><span><br /></span></span></span></span></span></span><i><span style="font-family:verdana;"><span><span><span><span><br /></span></span></span></span></span><span><span><span><span><br /></span></span></span></span><span style="color:#ff0000;"><span><span><span><span><span>* Bagian lebih besar dari postingan ini telah gw potong, soalnya gw sendiri sebal membacanya, arrghh..</span></span></span></span></span></span></i><span style="font-family:verdana;"><span><span><span><span><br /></span></span></span></span></span><span><span><span><span><span><br /></span></span></span></span></span><span><span><span><br /></span></span></span>coDOThttp://www.blogger.com/profile/00534097055632144930noreply@blogger.com10tag:blogger.com,1999:blog-21271019.post-1168389455883624572007-01-10T06:39:00.000+07:002007-01-10T14:14:32.013+07:00Hihihi...<span style="font-family:verdana;color:#ffcc99;"></span><br /><span style="font-family:verdana;color:#ffcc99;">Ceritanya, semalem gw mau bikin postingan, tapi tiba-tiba pihak Blog*Spot nggak bisa diakses.. Error 500, yang artinya server gak bisa melayani <em>request</em> kita. Seperti biasa, ternyata itu cuma <em>maintenance</em> yang nggak <em>scheduled</em>. Gw jadi ngerasa tempat ini nggak begitu <em>stable</em>, apalagi buat Old Blogger. Menyebalkan memang, mood jadi ilang, untung ada si upil lucu yang mengalihkan kesebalan itu. Maksih deh :-*.<br /><br />Meski begitu, gw memutuskan untuk tetep mempertahankan tempat ini!<br /><br />Karena Blogger adalah tempat yang paling enak buat bikin kerusuhan secara gratis. Karena di sinilah gw pertama kali bikin postingan blog, dari waktu masih SMA dulu (sekali-kali ngibul yang parah aaah!) Di sini pula gw pertama kali ketemu dengan..... sudah, sudahlah! Cuma gangguan cuaca dikit kok barusan tadi.<br /><br />Tapi buat jaga-jaga/cadangan, semua postingan di sini berikut komentar-komentarnya gw pindah </span><a href="http://burung.co.nr" target="_blank"><span style="font-family:verdana;color:#ffffff;">ke sono</span></a><span style="font-family:verdana;color:#ffcc99;">. Silakan Anda liat kalo sempet, but maap tempatnya rada sempit and catnya masih basah, soalnya masih baru gitu, hihi...<br /><br /></span><a href="http://burung.co.nr" target="_blank"><span style="font-family:verdana;color:#ffcc99;"><img style="FLOAT: left; MARGIN: 0px 10px 10px 0px; CURSOR: hand" alt="" src="http://photos1.blogger.com/x/blogger/483/2150/320/590520/Screenshoot.png" border="0" /></span></a><span style="font-family:verdana;color:#ffcc99;"><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />Ngomong-ngomong, tadi itu sebenernya gw mau bikin postingan tentang apa seeh???? Grhhhh...</span>coDOThttp://www.blogger.com/profile/00534097055632144930noreply@blogger.com14tag:blogger.com,1999:blog-21271019.post-1167671090977849692007-01-01T23:54:00.002+07:002007-01-03T19:58:25.256+07:00Happy Nu Year!<span style="font-family:verdana;color:#ff9966;"><br />Unknowingly, Adam was transpondered to Earth during the night when fell asleep, and woke up in the morning on the grass. Beside him was his fully-nude girlfriend, Eve, sleeping peacefully like a baby dinosaur.<br /><br />He shook her shoulder and whispered: “Uh… bitch, where are we now? And what time is it?”<br /><br />“Come on babe, certainly you are f***ed out by those Jack Dees. We are still in Heaven! Ah, shit, it's the first of January, right? I have to take a creambath,” she said with a sigh.<br /><br />Adam looked stupidly at his rib-mate (the first day on Earth, he hadn’t found his soulmate.) Her smile was so beautiful, and the shape of her naked body exposed to the sunlight was really a punch. It could make her be the first Miss Universe on Earth –with no valuation on virginity, of course. Among her rivals were those Neanderthal girls, whose face and body posture cannot be compared to hers in every way.<br /><br />Then he observed the situation: a strange lonely place surrounded by strange vegetations. He think, "Maybe she is right! We two of us have been left here without any other companion. We can do whatever we want... what a Heaven on Earth!" Still, he couldn't understand why they should be moved here, without any specific reason and hadn’t been given any mission from God.<br /><br />But maybe there is a reason! The night before it, they had a drinking party. It was only two of them, a pair of human beings –plus several dark angels called “the celestial bad boys.” It was the craziest party ever seen at a club named “The Tree of Knowledge” –the hottest spot for partygoers in Heaven. They sung and danced to the loud music played by you-know-who-he-is. Wine and liquors were poured endlessly. All of them were getting too high that they didn’t notice the presence of Gabriel, who immediately reported it to God.<br /><br />God was not angry though, but He decided to make an important absolution: Heaven is a sacred place that should not be polluted by such a human activity, so that Earth can be the right playground for human beings. But why? The question is left for us to be brought along our journey of life.<br /><br />I understand that some of you will not accept my not-so-speculative theory. I myself don't believe it! But as I see, many of us are so "religious" by celebrating the castaway moment and still following this ancestral tradition: heavy drinking and partying at the night before the New Year's Day, ahahah…..<br /><br />Happy Nu Year, fellas !<br /><br /></span>coDOThttp://www.blogger.com/profile/00534097055632144930noreply@blogger.com10tag:blogger.com,1999:blog-21271019.post-1167180187544615262006-12-27T07:43:00.000+07:002006-12-27T07:50:28.723+07:00Aturannya: Jangan anggep serius aturan-aturan ini!<span style="color:#ff9966;">Yap, ini gw translet dari suatu tempat yang tak perlu gw jelaskan. Lumayan menghibur menurut gw. But.. don’t be tricked! Gw aja dari kemaren berusaha untuk nggak percaya dengan ini semua, huahaha….<br /><br /></span><br /><ol><li><span style="color:#ff9966;">Jangan memberikan pendapat ataupun nasihat, kecuali diminta.</span></li><br /><li><span style="color:#ff9966;">Jangan ceritakan masalahmu ke orang lain, kecuali kau yakin mereka mau mendengar.</span></li><br /><li><span style="color:#ff9966;">Ketika bertamu ke tempat orang, perlihatkan rasa hormatmu, kalau tak bisa jangan ke sana.</span></li><br /><li><span style="color:#ff9966;">Jika ada tamu yang membuatmu jengkel, perlakukan dia dengan keji dan tanpa ampun.</span></li><br /><li><span style="color:#ff9966;">Jangan melakukan tindakan seksual kepada seseorang, kecuali dia sendiri memang memberikan sinyal.</span></li><br /><li><span style="color:#ff9966;">Jangan mengambil apa yang bukan menjadi hakmu, kecuali barang itu membebani seseorang dan dia memohon kepadamu agar dibebaskan darinya.</span></li><br /><li><span style="color:#ff9966;">Akui saja kekuatan yang sihir yang kau miliki, seandainya kau memang pernah berhasil menggunakannya untuk meraih keinginanmu. Jika kau mengelak setelah mengambil manfaatnya, maka kau akan kehilangan semua yang kau raih itu.</span></li><br /><li><span style="color:#ff9966;">Jangan berkeluh kesah tentang apa pun yang tak ada urusannya denganmu.</span></li><br /><li><span style="color:#ff9966;">Jangan membahayakan anak-anak kecil.</span></li><br /><li><span style="color:#ff9966;">Jangan membunuh binatang-binatang non-manusia, kecuali kau diserang atau sedang butuh makan.</span></li><br /><li><span style="color:#ff9966;">Ketika berjalan di wilayah terbuka, jangan mengganggu orang lain. Jika ada yang mengganggumu, mintalah supaya berhenti melakukan itu. Jika dia tak mau berhenti, hancurkan.</span></li></ol><p><span style="color:#ff9966;"></span> </p>coDOThttp://www.blogger.com/profile/00534097055632144930noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-21271019.post-1166138049027165152006-12-15T06:14:00.000+07:002006-12-15T22:30:31.976+07:00Menikah adalah…<span style="font-family:Verdana;"></span><br /><span style="color:#ffcc99;"><span style="font-family:Verdana;">Oops.. jangan dulu salah mengartikan bahwa saya berencana menikah beberapa hari lagi! Saya cuma tergerak oleh berbagai isu yang belakangan menyebar soal origami si Aa Gymn dan kasus film bokep gagal anggota DPR itu. Lalu tiba-tiba terlintas dalam benak saya, berbagai teori asal-asalan dari orang-orang sekitar tentang perkawinan.</span><br /><span style="font-family:Verdana;"></span><br /><span style="font-family:Verdana;">Dan percayalah, sampai detik ini, saya nggak menempatkan diri pada posisi pro atau kontra terhadap lembaga perkawinan. Sebagai orang yang skeptis terhadap segala teori --termasuk kata “skeptis</span><span style="font-family:Verdana;">“ itu sendiri—saya lebih ngerasa nyaman di posisi </span><em><span style="font-family:Verdana;">outside outsider</span></em><span style="font-family:Verdana;">. Dan.. sebagai “tradisionalis termarginalkan” yang percaya takhayul, saya takut kemakan omongan sendiri jika sewaktu-waktu terjadi kejadian luar biasa yang jarang terjadi. Biarin aja hidup mengalir. Di sini saya cuma ingin berbagi kebingungan dengan kalian semua, hihihi…</span><br /><span style="font-family:Verdana;"></span><br /><span style="font-family:Verdana;">Pertama-tama, saya teringat dengan penyelidikan seorang <a href="http://riandhini.blogdrive.com">teman saya</a> tentang asal-usul tradisi perkawinan. Di tulisannya yang sekarang entah ditaruh di mana itu, dia sangat detail menjelaskan tentang asal-usul pernikahan. Dibilang, upacara perkawinan itu berasal dari tradisi </span><em><span style="font-family:Verdana;">pagant </span></em><span style="font-family:Verdana;">berbagai suku bangsa purba. Pernikahan diciptakan untuk menjaga harmoni di antara masing-masing anggota suku. Biar nggak terjadi saling gebet antar-tetangga secara brutal, gitu kali yah.</span><br /><span style="font-family:Verdana;"></span><br /><span style="font-family:Verdana;">Biar lebih adil, saya coba memaparkan definisi perkawinan dari berbagai sudut pandang yang berbeda:</span><br /><br /><span style="font-family:Verdana;"><strong>Kelompok konservatif</strong>:</span><br /><span style="font-family:Verdana;"></span><br /><span style="font-family:Verdana;">Perkawinan adalah perilaku reproduksi yang diwajibkan oleh agama dan dilegalkan oleh negara. Apa pun hasilnya, sebaiknya kita menikah dengan lawan jenis. Beberapa negara Eropa mengakui perkawinan sesama jenis. Beberapa lainnya cukup melegalkannya dengan menciptakan status “domestic partnership” buat pasangan resmi </span><em><span style="font-family:Verdana;">gay </span></em><span style="font-family:Verdana;">atau </span><em><span style="font-family:Verdana;">lesbian</span></em><span style="font-family:Verdana;">, selain “married” buat pasangan heteroseksual. Tapi kebanyakan negara, termasuk Indonesia, melarang perkawinan sesama jenis. Tambahan poin: sebaiknya pernikahan dilakukan cukup dengan satu pasangan. Perkawinan dobel hanya bisa dilakukan oleh mereka yang sudah mencapai level </span><em><span style="font-family:Verdana;">advanced, </span></em><span style="font-family:Verdana;">yang bercita-cita mengejar bonus pahala, jackpot surga... ah, no comment!</span><br /><span style="font-family:Verdana;"></span><br /><span style="font-family:Verdana;"><strong>Tengah-tengah</strong>:</span><br /><span style="font-family:Verdana;"></span><br /><span style="font-family:Verdana;">Menikah adalah salah satu fase dalam kehidupan manusia. Lebih menyempit lagi, salah satu bagian dari proses menjalin hubungan dengan pasangan kita. Di sini, kita sering mendengar kata-kata “melangkah ke jenjang perkawinan”, yang artinya kita melangkah ke anak tangga berikut yang lebih tinggi derajatnya, selepas periode pacaran misalnya.</span><br /><span style="font-family:Verdana;"></span><br /><span style="font-family:Verdana;">Saya pun jadi membayangkan, mungkin kejadiannya mirip dengan pas kita menaiki anak tangga di Candi Borobudur. Makin ke atas, makin nggak menarik gambar-gambar reliefnya. Mungkin, itu pula yang ada dalam benak beberapa kawan yang sudah menikah: Kenapa pasangan gue nggak secakep waktu pacaran dulu? Kenapa dulu bergandengan tangan, sekarang empat meter di depan dan empat meter di belakang? Kenapa selingkuhan lebih “nyetrum” daripada pasangan resmi? Dan sebagainya.</span><br /><span style="font-family:Verdana;"></span><br /><span style="font-family:Verdana;">(Dari situ, kaum pesimis memberikan definisi ini: menikah itu seperti menonton pertunjukan sirkus yang garing dan membosankan. Setelah keluar dari arena pertunjukan, kita ditanya seseorang, “Bagus nggak sirkusnya?” Jawab: “Bagus banget, masuk ajalah!” Satu lagi, orang ketipu, hihi..)</span><br /><span style="font-family:Verdana;"></span><br /><span style="font-family:Verdana;">Bisa jadi, mereka adalah orang yang gagal melihat keindahan non-fisik di jenjang yang lebih tinggi. </span><em><span style="font-family:Verdana;">beuh!!</span></em><br /><span style="font-family:Verdana;"></span><br /><span style="font-family:Verdana;"><strong>Oportunistis</strong>:</span><br /><span style="font-family:Verdana;"></span><br /><span style="font-family:Verdana;">Perkawinan adalah legalisasi hubungan seks. Penganut aliran ini menganggap surat nikah sebagai semacam STNK buat kendaraan bermotor. Dengan menikah, kita bisa bebas bercinta di mana saja tanpa takut kena razia. Tentu saja nama kita dan pasangan kita harus sesuai dengan yang tertera di surat. Dari sini muncul berbagai persoalan tentang mobil tanpa STNK, surat palsu atau nembak, nyewa taksi, omprengan. Ada juga jenis kendaraan pelat kuning, yang bisa kita naiki kapan saja, tanpa perlu ada urusan dengan STNK...</span><br /><span style="font-family:Verdana;"></span><br /><span style="font-family:Verdana;"><strong>Feminist</strong></span><br /><span style="font-family:Verdana;"></span><br /><span style="font-family:Verdana;">“Menikah adalah melacur dengan kontrak seumur hidup.. “ Kata-kata ini pernah dikutip teman saya. Sangat fokus, nggak perlu penjelasan panjang lebar. Tapi menurut saya sendiri, jadi pelacur abadi atau pelacur temporer itu hanyalah soal pilihan hidup, urusan pribadi kita, rahasia kita berdua, hihi... (kapan2 kita perjelas yak!)</span><br /><span style="font-family:Verdana;"></span><br /><span style="font-family:Verdana;">Ada yang kurang dari semua itu kan? Saya juga berpikir demikian! Dan sekarang saya terlalu capek, mata udah mulai nggak kuat buat terus melek.</span><br /><br /></span><span style="color:#ffcc99;"><p><span style="font-family:Verdana;"></span></span></p>coDOThttp://www.blogger.com/profile/00534097055632144930noreply@blogger.com11tag:blogger.com,1999:blog-21271019.post-1165527619607802682006-12-08T02:27:00.000+07:002006-12-09T04:09:19.076+07:00Goodbye to Smack Down...<span style="font-family:verdana;"></span><br /><span style="color:#ff9966;"><span style="font-family:verdana;">Gw kehilangan pertunjukan bagus itu: Smack Down! Sangat mengecewakan, karena tontonan itulah yang sering menemani gw pada jam-jam <em>insomniac</em>, sekitar tengah malam, di mana nggak banyak acara TV yang bagus. Gw suka dengan cara mereka berpakaian warna-warni, bentuk tubuh mereka yang "penuh daya hidup", kelenturan tubuh, kebugaran fisik, dan retorika mereka yang kadang lucu dan cerdas.. lebih memikat dari debat kusir para politikus dan para artis di infotaintment. Bener-bener hiburan yang sehat!</span><br /><br /></span><span style="color:#ff9966;"><span style="font-family:verdana;">Tapi, setelah beberapa kasus kecelakaan yang menimpa beberapa bocah kecil, pihak berwenang menyimpulkan bahwa tontonan itu menyajikan adegan kekerasan yang merusak mental generasi penerus bangsa. Lalu, acara itu dicerca sana-sini, dan berbagai stasiun televisi pesaing dengan girang menurunkan laporan tentang keburukan Smack Down. Acara itu pun akhirnya dihentikan. Rada mengherankan! Bangsa yang memuja kepura-puraan, tiba-tiba saja antipati terhadap acara gulat pura-pura seperti ini! Argumen gw terlalu filosofis ya??<br /><br />Gini aja deh, gw akan menunjukkan beberapa poin penjelas:<br /><br />1. Bocah-bocah kecil itu memang mengalami patah tulang setelah meniru-niru adegan Smack Down. Tapi terlihat, kebanyakan mereka menontonnya dari kaset VCD bajakan yang bisa mereka beli cukup dengan menyisihkan duit jajan 5.000 perak. Kalaupun mereka begadangan di tengah malam buta cuma buat nonton acara itu, siapa sebenarnya yang patut disalahkan? Seandainya film Teletubbies yang lebih mendidik itu diputer jam 12.00 malam, apakah cukup bijak membiarkan bocah-bocah kecil nongkrong di depan TV pada jam segitu?<br /><br />2. Karena perkembangan hormon dan keingintahuan, anak-anak cowok cenderung lebih gampang tertarik pada adegan yang penuh olah fisik. Mereka cenderung suka meniru-niru tokoh pujaannya. Dan secara orangtua mereka nggak punya tongkrongan fisik yang membanggangkan, maka mereka mengalihkan kekaguman mereka ke atlet-atlet Smack Down itu. Buat mereka, para atlet yang badannya atletis kekar, kadang berambut gondrong, itu lebih keren dibandingin ama bokap mereka yang kepala botak, perut gendut kek Teletubbies, ituannya kecil pula.. (maap nyontek gambar video DPR itu, hihi..) Jadi, kenapa nggak berusaha menjadikan diri sebagai idola anak-anak mereka sendiri?</span><br /><span style="font-family:verdana;"></span><br /><span style="font-family:verdana;">3. Okay deh, Smack Down itu penuh kekerasan. Anak kecil belum punya filter bagus untuk membedakan mana yang serius mana yang enggak, jadi setiap nonton musti didampingi orangtua mereka. Gw sepakat dengan logika ini! Tapi, mengajak anak kecil untuk mendampingi orangtua sewaktu mereka nonton adegan maling digebuki massa, pendemo ditonjokin aparat, artis cowok ditimpuki pake sandal oleh bintang pilem cewek.. adilkah itu?? Ah, bisa jadi.. anak-anak kecil punya kearifan tertentu, sehingga mereka nggak mendemo stasiun televisi ketika mendapati orangtua mereka berantem, selingkuh, atau nikah dobel.</span><br /><span style="font-family:verdana;"></span><br /><span style="font-family:verdana;">Life goes on. Di Tanah Air, hebohnya langsung tenggelam oleh berbagai isu lain yang tak kalah ajaib. Stasiun televisi itu dengan sukarela mencopot Smack Down dari menu acara, tanpa memberikan apologi panjang lebar... tanpa menunggu peraturan pemerintah yang melarang pegawai negeri sipil meniru adegan Smack Down, huahaha...</span><br /><span style="font-family:verdana;"></span></span>coDOThttp://www.blogger.com/profile/00534097055632144930noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-21271019.post-1165613879565431602006-12-08T02:22:00.000+07:002006-12-09T19:14:19.046+07:00this anon...<span style="color:#cc66cc;"><span style="font-family:Artistamp Medium;"></span></span><br /><span style="font-size:130%;"><span style="color:#cc66cc;"><span style="font-family:Artistamp Medium;">Once there were cheerfulness.. </span></span><br /></span><span style="font-size:130%;"><span style="color:#cc66cc;"><span style="font-family:Artistamp Medium;">glamorous gig under the crescent moon</span><br /><span style="font-family:Artistamp Medium;">But Dark and dismal is now I see it</span></span><br /><span style="font-family:Artistamp Medium;color:#cc66cc;"></span><br /><br /><span style="font-family:Artistamp Medium;color:#cc66cc;"></span></span>coDOThttp://www.blogger.com/profile/00534097055632144930noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-21271019.post-1164893671115417182006-11-30T13:52:00.000+07:002006-12-01T04:37:56.050+07:00Turbulensi verbal*<span style="font-family:verdana;">Malem itu, gerimis jatuh dengan ogah-ogahan… membasahi tanah Jakarta yang lagi megap-megap mengharap kemarau segera berakhir di ujung bulan November yang meletihkan ini. Gw rebahan sendirian di kamar kos-kosan. Gw capek setelah dua hari kurang tidur, dua malam begadangan sambil membaca baris-baris kalimat jelimet yang pada intinya hanya menyampaikan pesan sederhana: di dunia ini memang nggak pernah ada yang beres… <i>“no news” is a good news</i>.. simpel aja kaan?? Tapi, pemaparan fakta dan pilihan katanya memang bikin jidat para pembaca berkerut-kerut, dan gw yakin bahwa tampang mereka bakal bertambah tua lima tahun setiap selesai membaca satu artikel. (Saran gw: jangan pernah mau membaca koran atau majalah berita, kecuali dibayar kayak gw ini, hihi…)<br /><br />Dengan mood yang sok-sok diterjang <i>romantic agony</i>, gw menatap kosong ke arah langit-langit di kamar ini, sambil sesekali menatap sedih ke berbagai perabotan yang ada di sini. Gw berkata dalam hati: “Kalaupun nggak ada batasan antara benda hidup dan benda mati, gw nggak akan menjadikan salah satu dari kalian sebagai <i>soulmate</i>!” Dan memang gw lagi teringat seorang temen yang hobinya berpacaran dengan <i>gadget</i>.<br /><br />Akhirnya, gw nyalain TV dengan volume yang gw bikin mute sambil dengerin musik dari kaset Opeth yang baru gw beli sore sebelumnya. Gw pindah dari <i>channel</i> satu ke <i>channel</i> lainnya. Dan baru berhenti setelah nemu saluran yang memberikan kenyamanan visual. Memang itu kebiasaan lama yang sampai sekarang gw pertahankan: “nonton TV” dalam arti sebenarnya, tanpa harus mendengarkan ocehan para penyiarnya.<br /><br />Di tayangan berita itu terlihat seorang bocah kecil yang umurnya sekitar 5 tahun, didampingi ibunya. Dia lagi duduk di pojokan sofa dengan kaki kanannya dipasangi gips. Di matanya yang <i>innocent</i> itu, terlihat dia lagi menahan perih. Lalu nongol <i>tagline</i> di bawahnya: “Korban Smack Down”. Lucu banget kan?? Serius, gw sampai ngakak sendirian ngeliatnya, hihi.. Dan memang, sebenarnya dari tadi niat gw adalah bikin postingan tentang Smack Down itu, tapi… prolognya kepanjangan dan melebar ke mana-mana, (pake lead “Malam itu gerimis..” pula). Huh!<br /><br /><br /><span style="color:#ff6666;"><span style="font-family:verdana;">* Maaf bahasanya kaku, soalnya dah lama gak bikin postingan gara2 setiap ngeliat muka gw sendiri di <i>webpage</i> ini otak gw tiba2 jadi beku...<span br=""><span br=""><br /><style>i{content: normal !important}</style><br /><style>i{content: normal !important}</style><br /><style>i{content: normal !important}</style></span></span></span></span></span></span></span>coDOThttp://www.blogger.com/profile/00534097055632144930noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-21271019.post-1164152863000925082006-11-12T06:23:00.000+07:002006-11-28T16:11:34.396+07:00Please Allow Me to Introduce My Self... (finale)<p></p><br /><br /><br /><a href="http://img294.imageshack.us/img294/7120/webcam3po3.jpg"></a><img style="DISPLAY: block; MARGIN: 0px auto 10px; WIDTH: 287px; CURSOR: hand; HEIGHT: 281px; TEXT-ALIGN: left" height="307" alt="" src="http://img451.imageshack.us/img451/5678/webcam1fe2.jpg" border="0" /><img style="DISPLAY: block; MARGIN: 0px auto 10px; WIDTH: 280px; CURSOR: hand; HEIGHT: 280px; TEXT-ALIGN: right" height="310" alt="" src="http://img380.imageshack.us/img380/8563/webcam2fj2.jpg" border="0" /><br /><span style="font-family:verdana;font-size:130%;color:#ff99ff;"><strong>Pasti ada yang protes....*bletakkz*</strong></span><br /><span style="font-family:Verdana;font-size:130%;color:#ff99ff;"></span><br /><span style="font-family:Verdana;font-size:130%;color:#ff99ff;"></span>coDOThttp://www.blogger.com/profile/00534097055632144930noreply@blogger.com8tag:blogger.com,1999:blog-21271019.post-1163060144814722782006-11-09T11:32:00.000+07:002006-11-10T14:43:18.606+07:00Please allow me to introduce myself (3)<span style="font-family:verdana;"></span><br /><span style="font-family:verdana;color:#cccccc;">Dalam "A Memorable Fancy", penyair Inggris William Blake bilang: "<em>If the doors of perception were cleansed every thing would appear to man as it is, infinite.</em>" (<em>Marriage of Heaven & Hell, </em>1793)<em>. </em>Kata-kata itu kemudian dikutip oleh novelis </span><a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Aldous_Huxley"><span style="font-family:verdana;color:#cccccc;">Aldous Huxley</span></a><span style="color:#cccccc;"><span style="font-family:verdana;"> menjadi judul sebuah buku: <em>The Doors of Perception </em>(1954). Nah, buku tersebut kemudian dibaca oleh Jim Morison, yang kemudian membuat band dan menamainya dengan... The Doors!<br /><br />Lalu, judul blog ini ngutip dari mana? Secara gw bukan seorang kutu buku macam Jim Morison, proses penjudulannya nggak seribet itu lah. Pertama kali bikin dulu, judulnya adalah "Midnite X-Press". Tapi seorang temen buru2 bilang bahwa dia pernah membaca kata-kata itu tertulis di tutup roda becak yang diparkir di sebelah tukang buah di sebuah pasar buah di Solo, Jawa Tengah... (mampuss, panjang & ilmiah!). Nggak orisinal lagi jadinya. Maka, kata "Beranda Malam" pun terlintas di benak gw. Dan, akhirnya, atas pertimbangan tipografis dan feng-shui, huruf "B"-nya gw ganti dengan "K".<br /><br />Terus, mentang-mentang judulnya pake "keranda" dan "malam", maka layout gw bikin serba gelap, berbau "kematian", dan sebagainya? Apakah itu artinya, di kehidupan real gw adalah seorang pemuja kematian, pengagum iblis, kandidat dajjal, maniak sadisme, inspirator Sumanto, brutalizer, metalizer, equalizer, synthesizer... atau aktivis politik, pengacara, dukun cabul, wartawan bodrek, bandar narkoba, pedofil, oediphus complex, dan tindak kekerasan lainnya? Tidak. Gw adalah orang biasa yang menjalani hidup dengan biasa-biasa aja....<br /><br />Ada penjelasan tersendiri yang panjang lebar, tapi bakal bikin capek. Seperti pas gw dulu ditanya oleh seorang reporter tivi: "Mas kenapa suka yang gelap-gelap?" Gw memerlukan waktu beberapa menit sebelum bisa buka mulut. Menurut gw, itu pertanyaan menjengkelkan dan nggak penting buat dijawab. Mirip-mirip dengan pertanyaan "kenapa bulet itu identik dengan sexy?", atau yang lebih ribet lagi: "si Bush datang ke Bogor orang pada ribut, padahal gw pas berkunjung ke Solo kemarin orang sono pada tenang2 aja.. kenapa ya?" Nggak penting dijawab kan!<br /><br />Sekali lagi, "<em>If the doors of perception were cleansed every thing would appear to man as it is, infinite.</em>"</span><br /><span style="font-family:Verdana;"></span></span>coDOThttp://www.blogger.com/profile/00534097055632144930noreply@blogger.com8tag:blogger.com,1999:blog-21271019.post-1162334838727196722006-11-01T03:17:00.001+07:002006-11-07T13:59:22.803+07:00Liburan di Rumah Nenek<span style="font-family:verdana;color:#ff9966;"></span><br /><span style="color:#cccccc;"><span style="font-family:verdana;">Solo (sebenernya lebih tepat ditulis "Sala") adalah sebutan lain dari Kota Surakarta, salah satu bekas pusat kerajaan Java yang terletak di tengah-tengah rada timur Provinsi Jawa Tengah. Rada gerah kalau siang, suhu udara rata-rata 38 derajat Celcius. Kotanya bersih, mirip-mirip layout <a href="http://riandhini.blogdrive.com/">Blogdrive</a>. Jalanannya gede-gede dan mulus. Populasi, tingkat pendapatan, dan sebagainya? Gw nggak tau! Yang jelas di situ udah berdiri beberapa mall gede-gede, sementara jumlah keratonnya dari dulu cuma dua, hihi..<br /><br />Dan yang bikin gw rada geli, di Solo udah ada distro, factory outlet, toko-toko branded. Bayangin aja: cewek2 di situ pada ngantri panjang di depan BreadTalk sambil pake kebaya and kemben... unik kaan (namanya juga gw lagi ngibul!)<br /><br />Di situlah gw kemarin menghabiskan liburan. Gw berharap bisa nemu hal-hal baru di kota ini, tapi ternyata pemandangannya sama aja kayak tahun-tahun sebelumnya: lalu lalang motor dan mobil-mobil berpelat nomer B di sekujur kota, bikin macet jalanan. Klise banget. Petentang-petenteng mirip sebatalyon pasukan tempur yang pulang dari medan laga. Atau tepatnya, segerombolan allien yang menginvasi kota. Atau lebih tepatnya lagi, mirip penduduk Jakarta yang tiap Sabtu-Minggu menginvasi Bandung (?).<br /><br />Yang sering terlihat: mereka, rombongan-rombongan keluarga itu, berjejal di tempat-tempat penjual makanan dan melahap habis semua yang tersedia di meja. Berisik.. Rusuh... Chaos.. Benar-benar mengerikan! But we need a kinda self-actualization, rite?<br /><br />Terus gw sendiri ngapain? Seperti udah gw jelaskan dulu, gw ke situ adalah dalam rangka iseng. Larut dalam arus mudik-balik buat menggali cerita-cerita menarik dari mereka, trus gw berharap sesampai di kampung halaman bisa ketemu orang-orang yang gw ingin ketemu. Dan akhirnya memang gw berhasil menemui beberapa di antara mereka... tambah manis-manis kok mereka (lhah???) Yang penting lagi, ziarah, ketemuan dengan adik-kakak, para ponakan, dsb. Juga nengokin bekas rumah ortu yang ternyata spesies memedinya mayan banyak, yakni gendruwo, pocong, ama <a href="http://roromendut.blogspot.com">mbak kunti</a> yang cantik itu....!</span><br /><span style="font-family:verdana;"></span><br /></span><span style="font-family:verdana;"></span><br /><strong><span style="font-family:verdana;font-size:130%;color:#ff0000;">pst-scrpt:</span></strong><br /><span style="font-family:verdana;"></span><br /><span style="color:#ffcc99;"><span style="font-family:verdana;">* Cerita yang lebih bener akan gw upload kapan-kapan, kalo gw udah gak capek... sekarang gw lagi kena <em>lag, </em>baru dateng dari perjalanan itu.</span><br /><span style="font-family:verdana;"></span><br /><span style="font-family:verdana;">* Postingan ini sekadar buat setor muka...:D... Buat menangkis gosip yang sementara ini beredar bahwa gw pulang kampung adalah dalam rangka mau dikawinin, huuu...</span></span>coDOThttp://www.blogger.com/profile/00534097055632144930noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-21271019.post-1160753755848214082006-10-13T20:30:00.000+07:002006-10-14T02:38:53.850+07:00Parcel!<span style="font-family:verdana;color:#ffcc33;">Gw termasuk yang nggak setuju dengan imbauan (kalau memang benar) untuk nggak ngasih2 parsel Lebaran. Meskipun bukan pejabat publik, gw juga punya pengalaman dikasih parsel Lebaran seperti itu. Ada perasaan yang meluap-luap pas kita menerima bingkisan yang di situ tertera nama kita. Kemasannya mengagumkan, ukurannya juga gak pernah kecil-kecil amat (gw memang suka yang gede2 kok, hihi..).<br /><br /></span><span style="font-family:verdana;color:#ffcc33;">Ada keasyikan tersendiri manakala kita membongkar-bongkar isinya. Adegan buka-bukaan seperti ini memang kadang lebih menarik daripada kegiatan intinya. Dan maaf, berhubung sekarang lagi bulan puasa, gw nggak akan memperjelas dengan ilustrasi yang nyerempet-nyerempet film semi-bokep!<br /><br />Yang paling penting, kita tahu ada orang-orang di luar sana yang rela meluangkan sedikit waktu, tenaga, dan biaya demi perhatiannya kepada kita.<br /><br /><strong><span style="color:#ff6666;">Pemborosan?</span> </strong>Enggak lah. Semua kegiatan yang memberikan nilai tambah (<em>value added</em>) itu mestinya patut kita hargai. Contohnya ketupat. Kenapa berasnya harus dimasuk-masukin ke dalam <em>casing</em> dari daun kelapa yang dianyam? Sebelumnya, mereka mesti manjat-manjat pohon kelapa dulu buat ngambilin daun itu, jual-jualin ke pasar... itu kan buang-buang tenaga, ongkos juga kaan?? Dan setelah jadi ketupat mateng, nilai gizinya juga gak nambah2 amat! Paham?? Kalau kegiatan seperti itu kita larang, yang kesian kan saudara-saudara kita yang tiap tahun berjualan <em>casing</em> ketupat. Mau disuruh banting setir jadi penjual <em>casing</em> handphone, belum tentu juga mereka punya modal cukup.<br /><br /><strong><span style="color:#ff6666;">Sarana menyogok?</span></strong> Nah ini dia! Soal korupsi atau sogok-sogokan itu cuma niat. Menyuap adalah <em>message</em>, dan kiriman parsel hanyalah salah satu dari sekian banyak <em>vehicles</em>. Menurut pengamatan gw, untuk kegiatan sogok-menyogok, amplop lebih populer daripada parsel. Contohnya, gw pernah liat sendiri: di kantin yang letaknya di bagian belakang salah satu gedung pengadilan negeri di Jakarta. Di kantin yang menghadap ruang-ruang tahanan sementara itu, salah satu <em>commodity</em> yang paling laris dan stoknya selalu banyak adalah... amplop!<br /><br />Kantin itu mestinya kan cuma untuk berjualan makanan dan minuman. Bukan <em>stationary</em>, bukan terletak di kantor pos; dan gedung pengadilan itu sepertinya juga jarang-jarang disewa buat resepsi kawinan. Lalu buat apa si ibu2 itu berjualan amplop kalau memang nggak pernah ada konsumen yang beli?? Dan ah.. kalau memang juga laku, kenapa dia nggak sekalian berjualan parsel di situ!<br /><br /><strong><span style="color:#ff6666;">Nggak sesuai dengan "budaya kita"?</span> </strong>Nggak juga. Meskipun mengirim parsel tradisi impor, dan isinya kadang juga barang impor, ruh dari kegiatan kirim-mengirim parsel adalah mempererat tali silaturahmi di bulan yang baik ini.. (wuihh!!). Tradisi ini sepertinya meneruskan kegiatan kirim-kirim makanan antar-tetangga dan handai taulan, yang banyak kita jumpai dalam budaya kita pas Lebaran. Jadi kenapa musti <em>suspicious</em>?<br /><br /><strong><span style="color:#ff6666;">Parsel itu haram atau halal?</span> </strong>Berhubung belum ada fatwa dari lembaga resmi, maka gw akan mendahuluinya dengan menyatakan, haram atau halal itu tergantung niat dan <em>items</em> dalam parselnya itu sendiri. Parsel itu pada dasarnya halal. Dan baru bisa disebut haram kalau isinya mengandung minuman atau makanan yang diharamkan menurut ajaran agama, misalnya aneka minuman yang di botolnya tertulis Jack Daniel's, Chivas Regal, Black Label, Jim Beam.... upss. Stopp!!!<br /></span><br /><span style="font-family:verdana;color:#ffcc33;"><br /></span><span style="font-family:verdana;color:#ffcc33;"></span>coDOThttp://www.blogger.com/profile/00534097055632144930noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-21271019.post-1160517017675243812006-10-11T03:13:00.000+07:002006-10-21T05:06:22.376+07:00Pulang ato nggak pulang, that is the question.....<span style="font-family:verdana;color:#cc9933;"></span><br /><span style="font-family:verdana;"><span style="color:#ffcc66;">“<em>Home is the place where when you have to go there, they have to take you in.</em>” Itu ditulis oleh Robert Frost dalam puisi berjudul "</span><a href="http://www.bartleby.com/118/3.html"><span style="color:#ffcc66;">The Death of the Hired Man</span></a><span style="color:#ffcc66;">"<em>.</em> Subject matter dalam puisi itu mungkin sama sekali gak nyambung dengan ketikan ini. Dan lagian, gaya aja kaan, ngobrolin mudik Lebaran pake ngutip2 puisi, hihi..</span></span><span style="color:#ffcc66;"><br /><span style="font-family:verdana;"></span><br /><span style="font-family:verdana;">Begini, sekarang ini gw lagi tenggelam dalam kebimbangan serebral tentang perlu atau tidaknya gw berperan serta dalam rutinitas tahunan itu. "Ngapain mudik2 segala, kayak pembokat aja," kata temen gw si Roy. Lagian, gw sempat kepikiran juga gimana kalau nanti di tengah-tengah perjalanan itu ada pemudik lain yang berkomentar: gondrong kok mudik! Menyedihkan sekali bukan?</span><br /><br /><span style="font-family:Verdana;">Dan secara gw udah nggak punya orangtua lagi yang masih hidup, masih perlukah kegiatan ini? Silaturahmi dengan para sahabat, saudara, ziarah rame-rame, pertemuan arisan dengan para kerabat segaris keturunan (sekadar buat aktualisasi diri, atau tepatnya buat meneduhkan diri "<em>under the shade of family tree</em>")... masihkah punya daya pikat? </span><span style="font-family:Verdana;">Masihkah ada "pulang" dalam pulang ke kampung halaman itu? Is there anybody to take me in? (Dan si Kunti yang dulu itu, masih suka kangen nggak ya sama gw?)</span><br /><span style="font-family:Verdana;"></span><br /><span style="font-family:Verdana;">Mungkin, atraksi yang bakal menarik hanyalah perjalanannya. Capek, eneg, macet, dan sebagainya itu yang bakal lumayan menarik, lumayan bagus buat bahan postingan di blog ini juga hehe.. Dan itu juga yang bikin gw sekarang belom dapet mood yang tepat: pulang atau nggak yah?</span><br /><br /></span><span style="color:#ffcc66;"><p></span></p><span style="color:#cc9933;"></span><p><span style="color:#ff0000;"><em>* Judulnya ngutip kata-kata Prince Hamlet pas lagi bediri di depan cermin itu loh!</em></span></p>coDOThttp://www.blogger.com/profile/00534097055632144930noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-21271019.post-1158981416492332972006-09-23T09:58:00.000+07:002006-09-23T10:55:21.790+07:00Met puasa....<span style="color:#ff6666;"><a href="http://www.pkpu.or.id/imsyak/" target="_blank"><img style="MARGIN: 0px 10px 10px 0px; WIDTH: 443px; CURSOR: hand" alt="" src="http://i44.photobucket.com/albums/f2/burungkuterbang/jadwal.gif" border="0" /></a></span><br /><span style="color:#ff6666;"></span><br /><span style="color:#ff6666;"><strong>Source</strong>: </span><a href="http://www.pkpu.or.id/">http://www.pkpu.or.id/</a>coDOThttp://www.blogger.com/profile/00534097055632144930noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-21271019.post-1158269527062477682006-09-15T00:50:00.000+07:002006-09-16T10:01:34.730+07:00Review Film II: Forces of Nature<span style="font-family:Verdana;color:#ffcc66;"></span><br /><span style="font-family:verdana;color:#ffcc66;">Ini adalah film lama Sandra Bullock ama Ben Aflleck. Judulnya: <strong>The Forces of Nature</strong>. Temanya campur tangan alam dalam sekelumit kehidupan seseorang, yang dibalut dalam kisah <em>romantic comedy</em>. Ceritanya, si Ben (seorang <em>jacket copy writer</em>) lagi dalam perjalanan dari New York ke Savannah buat melangsungka</span><span style="font-family:verdana;color:#ffcc66;">n pernikahan dengan tunangannya, Bridget --yang dimainin ama... gw lupa soalnya nggak nge-fans ama tuh cewek.</span><br /><span style="font-family:verdana;color:#ffcc66;"></span><br /><span style="font-family:verdana;color:#ffcc66;">Nah, dalam perjalanan, pesawat yang ditumpanginya nyungslep di bandara, dan sebuah laku heroik mendekatkannya dengan cewek yang duduk di bangku sebelah, Sarah (Sandra Bullock). Tuh cewek atraktif banget, gayanya sangat lively, dan mereka pun sempet flirty2an, nge-date lucu2 gitu di sepanjang film, sampai akhirnya di ujung cerita Ben balik lagi ke rencana semula: menikah dengan Bridget tunangannya (sekali lagi gw masih lupa nama pemerannya loh!)</span><br /><span style="font-family:verdana;color:#ffcc66;"></span><br /><span style="font-family:verdana;color:#ffcc66;">Yang menarik dari film ini adalah: <em>subject</em>-nya sekilas rada mirip dengan yang gw alami beberapa tahun lalu. Kebetulan juga profesi gw di dunia nyata adalah <em>copy editor,</em> jadi mirip2 kaan ama si Ben itu.. sama2 mengandung <em>copy </em>hehe (tapi beda rejeki yang jelas!)</span><br /><span style="font-family:verdana;color:#ffcc66;"></span><br /><span style="font-family:verdana;color:#ffcc66;">Ceritanya gini. Waktu itu gw dalam perjalanan Jakarta-Solo (mirip2 kaan ama New York-Savannah??) dengan kereta Argo Lawu, buat ziarah ke makam ortu. Pas kereta masih di Stasiun Gambir, gw lihat di depan sana: seorang cewek ciuman <em>goodbye</em> ama cowoknya yang berkepala botak dan miara tattoo buanyak. Kayak adegan yang sekarang gw liat di film itu, waktu si Sarah <em>kissing</em> ama suaminya yang bertampang preman di bandara.</span><br /><span style="font-family:verdana;color:#ffcc66;"></span><br /><span style="font-family:verdana;color:#ffcc66;">Gw liat sekilas aja, terus buang pandangan ke luar jendela sambil dengerin The Doors lewat walkman. (Waktu itu gw lagi down jadi tampang acak2an mirip Jim Morison waktu patah hati) Nah, pas kereta udah mo jalan, tiba2 tuh cewek berdiri di sebelah bangku. "Boleh saya duduk di sini," katanya sambil nunjuk bangku kosong di sebelah. Banyak bangku pada kosong, tapi kenapa milih di sini? Biarin ah, mayan juga ada temen ngobrol. Dan gw liat, rada manis juga dia (biarpun lagi bete gw tetep konsisten ganjen kok). Gw cuma ngangguk sambil nyengir dikit, dengan gaya yang sok jaim gitu deh. Lalu dia pindahin barang bawaannya dari dua bangku di hadapan gw.</span><br /><span style="font-family:verdana;color:#ffcc66;"></span><br /><span style="font-family:verdana;color:#ffcc66;">Bangsa lima menit, cewek itu mulai angkat bicara. Biasa aja, ngobrolin cuaca, haaha.. Nah gw mulai meratiin dia: kulit putih, mata rada sipit, rambut lurus panjang, celana jins belel, sepatu converse biru ama merah, jaket warna merah, tas dorong yang ada rodanya. Dia buka resleting kantongan yang ada di tas itu, ambil beberapa tablet trus dia minum sekaligus. Wah! Enggak.. ternyata itu cuma obat batuk dsb. Dia lagi flu ceritanya (pantes suaranya serak2 basah gitu.)</span><br /><span style="font-family:verdana;color:#ffcc66;"></span><br /><span style="font-family:verdana;color:#ffcc66;">Karena dia bilang jadi ngantuk, maka gw persilakan dia duduk di bangku gw sebelah jendela, biar gak ribet soalnya gw kan suka mondar-mandir ke ujung gerbong buat ngerokok. Dan dia pun tertidur pulas dengan muka ditutup kertas tabloid Nova.</span><br /><span style="font-family:verdana;color:#ffcc66;"></span><br /><span style="font-family:verdana;color:#ffcc66;">Selang beberapa jam, sewaktu gw balik dari ruang merokok itu, dia udah bangun sambil ngunyah2 kacang bawang. Dia tawarin kacang itu berikut aneka kueh2 kecil yang ternyata banyak juga dia bawa dari rumah. Pantes tasnya gede banget penuh gitu! Bandingin ama ransel gw yang cuma ukuran sedeng (isinya tiga setel pakaian ama sekardus celana dalem kertas). Di situ, akhirnya kita berkenalan. Tukeran kartu nama. Saling berjabat tangan kayak di film-film.... </span><br /><span style="font-family:verdana;color:#ffcc66;"></span><br /><span style="font-family:verdana;color:#ffcc66;">Eehh, trus mana kemiripannya dengan film yang tadi kita review???? Begini loh adek2... abis berkenalan, si cewek itu cerita bahwa perjalanannya ke Solo adalah dalam rangka berunding dengan ortunya soal rencana pernikahan dia ama cowok botak bertattoo yang tadi. Tuuh, mirip2 kaan? Ada acara nikah2an juga! Bedanya, di film itu si Ben adalah cowok, sedangkan di gw yang mau menikah itu cewek. Maksa ya? Biarin aja suka2 gw lah.</span><br /><span style="font-family:verdana;color:#ffcc66;"></span><br /><span style="font-family:verdana;color:#ffcc66;">Kembali ke cerita tadi, ternyata dia asyik juga diajak ngobrol. Nyambung. Kita sama2 suka mencela keadaan sekitar. Ngeledekin selera desain taplak bangku depan kita; mas2 egois di depan sana, yang enak aja makan sebungkus kacang mede sendirian tanpa menawari cewek di sebelahnya (padahal gw tau pasti bahwa yang mbayari kacang mede itu adalah si mbak2 itu, 17 rebu ditawar jadi 15 rebu gitu deh); lalu juga sepasang bapak2 ama ibu2 di belakang kita yang mulai bete gara2 kita kebanyakan ngakak...</span><br /><span style="font-family:verdana;color:#ffcc66;"></span><br /><span style="font-family:verdana;color:#ffcc66;">Nggak kerasa akhirnya kereta sampai juga di Stasiun Balapan Solo. Di pintu keluar kita disambut kerumunan bapak2 tukang becak yang nawarin jasa dengan bahasa Jawa halus banget. Gw, yang tiba2 jadi ngerasa kayak artis yang lagi dikerumunin wartawan infotainment, cuma bilang: "<em>No comment!</em>"</span><br /><span style="font-family:verdana;color:#ffcc66;"></span><br /><span style="font-family:verdana;color:#ffcc66;">Lalu kita pun berjalan rada jauh. Dia menyeret-nyeret tas rodanya, sementara gw jalan rada berjingkat2 di sebelahnya dengan gaya turis backpacker sambil longak-longok nyari kendaraan. Ah, nemu akhirnya.</span><br /><span style="font-family:verdana;color:#ffcc66;"></span><br /><span style="font-family:verdana;color:#ffcc66;">Kita nyewa satu taksi buat berdua. Rencananya, dia turun duluan di rumah ortu-nya, gw belakangan. Gak masalah sih, wong kebetulan banget rumah ortu dia itu di kelurahan sebelah, deket banget jadinya. Sipp lah. Gw drop dia di rumah yang di depannya ada pohon cemara bagus. Gw liat dari dalam mobil, dia lari ke arah nyokapnya yang lagi menyapu di halaman. Cium tangan terus berpelukan. Abis itu, dia melambaikan tangannya ke gw, dan taksi pun muter balik.. gw pulang! (Si sopir taksi rese nanya: "Mas pacarnya? Kok nggak turun?" Gw bilang: "Bukaan.. saya baru ketemu tadi di kereta.")</span><br /><span style="font-family:verdana;color:#ffcc66;"></span><br /><span style="font-family:verdana;color:#ffcc66;">Udah segitu doang? Enggaak! Dua hari kemudian, gw maen ke rumah dia sambil bawain titipannya: susu segar campur sirup stoberi ama cemilan2nya (gw beli dari warung tenda yang memang banyak benget jumlahnya di Solo.) Gw dateng ke situ selepas isya --kebetulan malem Minggu jadi bisa ngobrol panjang. Kita duduk2 doang di teras rumah itu. Ngobrol bersenda gurau. Gw lupa detail isi obrolannya yang ngalor ngidul, yang pasti gw pulang lewat 12 malem.. udah diteriakin ama satpam di kompleks itu,,, dan seterusnya......</span><br /><span style="font-family:verdana;color:#ffcc66;"></span><br /><span style="font-family:verdana;color:#ffcc66;">Humm, sekarang gw kehilangan jejak dia. Sekembali di Jakarta, kita kembali menjalani hidup kita masing2. Bisa jadi, sekarang dia lagi menimang bayi lucu hasil pernikahannya dengan si botak ber-tattoo itu. Gw pernah nyatet nomer telponnya, tapi kehapus soalnya gw lupa ngapalin namanya, antara hurup "a" ama "i". Dan pasti juga dia gak tau nomer telpon gw yang sekarang, soalnya udah ganti2. Dia bilang waktu itu, sebulan ke depan dia pindah ke tempat kerjanya yang baru. (Terakhir kita ketemu pas dia nyamper ke kantor gw.)</span><br /><span style="font-family:verdana;color:#ffcc66;"></span><br /><span style="font-family:verdana;color:#ffcc66;">Dan gw nggak ada niat buat mencaritahu tentang keberadaan dia sekarang, walaupun gw sempet denger dari seseorang, dia bekerja di kantor yang menempati sebuah gedung di Jalan Gatot Subroto. Pertemuan kami itu adalah <em>force of nature</em>, cuma semacam pergantian cuaca tiba2 yang menginterupsi di tengah perjalanan pendek yang kita jalani.</span><br /><span style="font-family:verdana;color:#ffcc66;"></span><br /><span style="font-family:verdana;color:#ffcc66;">Semacam hujan yang datang tiba-tiba manakala kita hendak menuju rumah tetangga kita, sehingga kita terpaksa berteduh sejenak atau ngapain ajalah sebelum kita melanjutkan perjalanan itu. Banyak banget kejadian seperti ini dalam kehidupan kita kan? <em>Memories remain, the details fade away... but life must go on,</em> gitu kan? Embuh lah.</span><br /><span style="font-family:verdana;color:#ffcc66;"></span><br /><span style="font-family:Verdana;color:#ffcc66;"></span><br /><span style="font-family:verdana;color:#ffcc66;"></span><br /><span style="font-family:verdana;color:#ff6666;"><strong>Catatan:</strong></span><br /><span style="font-family:verdana;color:#ff0000;"><em>Maapin aye yee.. sekali ini gw nggak fokus. Resensi pilemnya cuma dua paragrap trus berhenti, lainnya curhat pribadi. Gpp kaan, namanya juga cuma blog, hihi..</em></span>coDOThttp://www.blogger.com/profile/00534097055632144930noreply@blogger.com9tag:blogger.com,1999:blog-21271019.post-1155974509048564522006-09-08T14:59:00.000+07:002006-09-09T08:38:29.026+07:00Eclipse<span style="font-family:verdana;color:#cc6600;">Si Lina, the runaway girl itu, abis nangis2 di telepon soal dua temennya yang sekarang menjauh. Okay deh, gw kenal mereka beberapa bulan lalu. Kadang mereka (berempat) mampir ke tempat gw. Dan karena mereka cukup sopan, gw terima mereka dengan tangan terbuka. Cuma ngobrol2, cerita, curhat.. mungkin mereka lihat gw memang cocok dijadiin semacam penasihat spiritual, hihi..<br /><br />"Jangan kaget ya," katanya beberapa saat kemudian. "Mereka lagi rajin ngider nyari om-om, buat ngumpulin duit. Si Dina itu kan kerjaannya getu. Dia lagi pengen ke Medan nyusul pacarnya, jadi butuh ongkos gede!"<br /><br />Gw nggak kaget, gw kan punya indra kelima setengah! Dan telepon barusan itu cuma salah satu dari banyak kejadian yang bikin hari tambah muram aja. Yang boleh dicatat, sudah semingguan ini gw ngerasa ada yang aneh di lingkungan sekitar, orang-orang di sekitar gw... Ada yang salah kayaknya!<br /><br />Gaya tarik bulan purnama?? Ataukah memang bener kata bapak2 yang lewat depan kos2an semalem: "Sekarang adalah saatnya para arwah diberi dispensasi untuk turun ke bumi... jadi unsur negatif ama positif saling bertabrakan! Menimbulkan kegalauan di antara kita." Nah, pasti banyak yang nggak setuju kan? hahaha..<br /><br /></span><span style="font-family:verdana;"><span style="color:#cc6600;">Selanjutnya adalah gerhana bulan, yang ternyata cuma seperdelapan... Jim Beam di atas atap gedung yang bikin puyeng sampai sekarang!<br /><br /></span></span><br /><span style="font-family:verdana;"><span style="color:#ff0000;"><strong>notes:</strong><br /></span></span><i><span style="font-family:verdana;color:#ff0000;">*Pink Floyd's quote<br />*Kejadiannya beneran, tapi semua nama yang dikutip itu samaran, jadi maap kalo mirip2 dengan kalian!<br /></span></i><br /></span></span></span></span>coDOThttp://www.blogger.com/profile/00534097055632144930noreply@blogger.com24tag:blogger.com,1999:blog-21271019.post-1156426091277847742006-08-26T20:17:00.000+07:002006-08-29T01:28:02.350+07:00Lumpurnya kenapa??<a href="http://i44.photobucket.com/albums/f2/burungkuterbang/lumpur3.jpg"></a><br /><span style="font-family:verdana;"><span style="color:#cc9933;">Dari blogwalking, liatin blog temen2 lain, gw sedikit banget nemu yang ngobrolin soal lumpur Lapindo itu. Nah di situ gw mikir, kenapa nggak seperti ketika gempa dsb kemarin? Itu kejadian kan lumayan gede magnitude-nya. Menyangkut aset trilyunan rupiah. Dan meskipun jumlah korban jiwa relatip dikit, jelas kejadian ini merupakan terror mental pula buat saudara2 kita yang tinggal di lokasi itu, yang nggak kalah ingar bingar dibandingin dengan kejadian di Jogja kemarin.<br /><br /><img style="FLOAT: left; MARGIN: 5px; WIDTH: 262px; CURSOR: hand; HEIGHT: 413px" height="411" alt="" src="http://i44.photobucket.com/albums/f2/burungkuterbang/lumpur3.jpg" width="255" border="1" />Luas wilayah luapannya juga terus bertambah. Surabaya aja katanya terancam bisa kena luberan nanti, jika hujan buru2 datang sementara urusan penanganan belum beres. Dan menurut salah satu tulisan di blog itu, Surabaya terancam kehilangan kesempatannya untuk menjadi ibu kota pengganti seandainya kelak Jakarta jadi luluh lantak kena bencana alam (serem gak lo!!!) Jadi, kenapa nggak pada tertarik membahas??<br /><br />Mungkin begini alesannya:<br /><br />1. Peristiwa ini bukan bencana alam. Lebih banyak terjadi akibat inkompetensi operator pertambangan itu. Mother Nature nggak ikut disalahkan. Tuhan nggak dibawa-dibawa dalam teori "anugerah dan bencana" seperti yang terjadi setelah gempa dan tsunami kemarin.. lagunya Ebiet G. Ade juga nggak ada yang pas buat dipasang sebagai theme song dalam peristiwa ini, hihi.<br /><br />2. Karena penyebabnya sudah jelas, melibatkan orang-orang yang jelas, nama2 penggede yang jelas, maka para korban bisa minta ganti rugi dengan besaran yang lebih jelas. Nggak perlu penggalangan dana, nggak banyak yang bediri di prapatan sambil bawa kardus bertulisan "sumbangan korban lumpur", nggak perlu demo.<br /><br />3. Bantuan relawan asing juga nggak perlu. Teknisi asing gak usah diundang. Malu2in lah sebagai anak bangsa. Kita kan udah <em>techie</em>! Kalo cuma masang <em>snubbing units</em> dengan metode <em>sidetracking </em>dsb itu, orang kita juga jago kok (kemarin para petinggi perusahaan itu datang ke kantor gw buat men-display langkah penanganan yang mereka rencanakan loh.) Jadi tenang ajalah, <em>everything is under control, kids</em>! Liat aja panjat pinang 17 Agus<img style="FLOAT: right; MARGIN: 5px; CURSOR: hand" alt="" src="http://i44.photobucket.com/albums/f2/burungkuterbang/lumpur2.gif" border="1" />tusan itu, kita punya semangat juang yang tinggi.. tiangnya yang sekecil itu jarang2 ada yang ambruk (argumentasi gak nyambung gpp namanya juga cuma blog, huahaha!)<br /><br />4. Selain sebagai kekonyolan fatal dan terkesan serampangan yang mirip2 adegan di film Mr. Bean, gw nggak melihat kejadian ini dikait-kaitkan dengan unsur magis. Nggak ada semacam Mbah Maridjan yang bersemayam di tengah2 lumpur itu. Bencana itu juga nggak disebut-sebut dalam ramalan2 Mama Laurent atau Pak Permadi tempo hari. Ramalan Jayabaya juga gak bilang-bilang soal lumpur. Maka lengkaplah ketidakmenarikan itu.<br /><br />***<br /><br />Sekarang gw jadi keinget diskusi dengan temen gw si Cempluk dua hari kemarin: bagusnya diapain yah lumpurnya?<br /><br />Lahan pertanian yang digenangi lumpur itu jelas jadi nggak produktif, meskipun gw denger para ilmuwan sedang mengupayakan cara untuk menetralisir unsur perusak dalam lumpur itu, misalnya memanfaatkan bacillus untuk menetralisir unsur metal. Lalu juga tentang produksi genteng dengan materi lumpur melimpah, yang konon kualitasnya jadi bagus. Tapi kebayang deh, dengan materi sebanyak itu jadi berapa ratus ribu genteng yah, capek banget pasti ngeliatinnya huahahah..<br /></span><br /><span style="color:#cc9933;">Akhirnya kita membahas cara yang lebih ribet untuk memanfaatkan limbah alami itu. Begini... Gw punya penggalan "kepala Gayatri" yang gw taro di atas CPU gw. Konon bongkahan itu adalah cuilan boneka terakota mainan favorit para abege <img style="FLOAT: left; MARGIN: 5px; WIDTH: 282px; CURSOR: hand; HEIGHT: 358px" height="410" alt="" src="http://i44.photobucket.com/albums/f2/burungkuterbang/lumpur1-1.gif" width="333" border="1" />jaman Majapahit. (Tapi ini versi bajakan!). Nah, mengamati itu, gw jadi keinget patung terakota serdadu Tiongkok itu. Keinget juga ama lumpur Lapindo. Dari hasil diskusi ama si Cempluk itu, kita sepakat: menarik juga kalau lumpur itu dijadiin material buat bikin patung para koruptor.</span><br /><span style="color:#cc9933;"></span><br /><span style="font-family:verdana;"><br /><span style="color:#cc9933;">Tiap koruptor di Indonesia dibuatin patungnya dengan bahan lumpur itu. (Kalau ternyata materinya kurang karena populasi koruptor itu memang berjibun, yah ga usah ditutup aja sumurnya.) Terus, kita taro patung2 itu di sebuah tempat yang kita namain Museum Koruptor Indonesia (MUKRI). Niru2 museum lilin Madame Tussauds di Inggris itu.. aaargh udah ah, postingan ini kepanjangan!</span><br /><span style="color:#cc9933;"></span></span><br /><br /></span><span style="font-family:verdana;"><p></span></p><span style="font-family:verdana;"></span><p><span style="font-family:Verdana;color:#ff6666;"></p></span><strong><span style="color:#ffcc33;">Keterangan foto:</span></strong> <p></p><p><span style="font-family:Verdana;color:#ff6666;"><em>1. Tenang aja.. ini bukan di Sidoarjo. Gw comot dari situs Woodstock 1994.</em></span></p><p><span style="font-family:Verdana;color:#ff6666;"><em>2. Foto colongan dari situs berita.</em></span></p><p><span style="font-family:Verdana;color:#ff6666;"><em>3. Terracotta warrior. Patung serdadu China dari zaman Dinasti Qin (210-209 SM). Gedenya persis seukuran manusia. Coba deh kita bikin patung koruptor yang segede itu, huahaha..</em></span></p><p></p>coDOThttp://www.blogger.com/profile/00534097055632144930noreply@blogger.com37tag:blogger.com,1999:blog-21271019.post-1156998400745954772006-08-25T20:23:00.000+07:002006-09-05T18:29:40.026+07:00Background music<div align="left"><span style="color:#c0c0c0;"><span style="font-family:verdana;"><strong>CRADLE OF FILTH</strong></span><br /></span><span style="font-family:verdana;"><span style="color:#ffcc33;"><span style="color:#cccccc;"><strong>Song: Nymphetamine (Jezebel Deva Fix)<br />Album : Nymphetamine [Special Edition] (2005)</strong><br /></span><br /><br />Lead to the River Midsummer, I waved a ‘V’’ of black swans on with hope to the grave. All through Red September, with skies fire-paved, I begged you appear like a thorn for the holy ones.<br /><br /><span style="color:#ff0000;">Cold was my soul, untold was the pain I faced when you left me a rose in the rain. So I swore to the razor that never enchained: Would your dark nails of faith be pushed through my veins again?</span><br /><br />Bared on your tomb, I’m a prayer for your loneliness. And would you ever soon come above unto me? For once upon a time from the binds of your lowliness, I could always find the right slot for your sacred key.<br /><br /><span style="color:#ff0000;">Six feet deep is the incision<br />In my heart, that barless prison<br />Discolours all with tunnel vision<br />Sunsetter<br />Nymphetamine<br />Sick and weak from my condition<br />This lust, this vampyric addiction<br />To her alone in full submission<br />None better<br />Nymphetamine<br /></span><br /><span style="color:#ff0000;">Nymphetamine, nymphetamine<br />Nymphetamine girl<br />Nymphetamine, nymphetamine<br />My nymphetamine girl<br /></span><br />Wracked with your charm, I am circled like prey. </span></span><span style="font-family:verdana;"><span style="color:#ffcc33;">Back in the forest w</span></span><span style="font-family:verdana;"><span style="color:#ffcc33;">here <span style="color:#ffcc33;">whispers persuade more sugar trails, more white lady laid, than pillars of salt. Fold to my arms, hold their mesmeric sway and dance her to the moon as as we did in those golden days<br /></span><br /><span style="color:#ff0000;">Christening stars<br />I remember the way<br />We were needle and spoon<br />Mislaid in the burning hay </span><br /><br />Bared on your tomb I am a prayer for your loneliness. And would you ever soon come above unto me? For once upon a time from the bind of your holiness, I could always find the right slot for your sacred key.<br /><br /></span><span style="color:#ff0000;">Six feet deep is the incision<br />In my heart, that barless prison<br />Discolours all with tunnel vision<br />Sunsetter<br />Nymphetamine<br />Sick and weak from my condition<br />This lust, this vampyric addiction<br />To her alone in full submission<br />None better<br />Nymphetamine<br /><br />Sunsetter<br />Nymphetamine<br />None better<br />Nymphetamine<br /><br />Nymphetamine, nymphetamine<br />Nymphetamine girl<br />Nymphetamine, nymphetamine<br />My nymphetamine girl</span></span></div>coDOThttp://www.blogger.com/profile/00534097055632144930noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-21271019.post-1154001146854613482006-08-25T18:45:00.000+07:002006-08-25T18:23:28.566+07:00Numpang Iklan :">:"> (posted by Endah)<span style="color:#cc6600;">Sekitar tahun 2004 gue jatuh cinta... gue cari terus berita mengenai dia, gue liatin terus foto-fotonya.. gue banyak-banyak telpon nanya-nanya mengenai dia...<br /><br />Pada bulan Juni 2005, akhirnya gue memiliki dia, gue udah bikin komitmen untuk selalu bersama dia. Ga akan ngelepasin dia, karena dialah pendamping hidup gue, yang selalu ngebantu gue. Ngebantu gue bikin tugas, ngebantu gue ujian, ngebantu gue nunjukin jalan kalau lagi nyasar-nyasar.<br /><br />Tapi malam kemaren semuanya berubah, gue berniat untuk ngelepas dia. Gue sms semua temen-temen gue siapa yang mau nerima dia. Akhirnya gue umumin di sini, bahwa gue mau ngejual dia. So bagi yang berminat, gue mo ngejual PDA gue, <a href="http://reviews.cnet.com/HP_iPaq_Pocket_PC_H4150/4505-3127_7-30571422.html">HP ipaq 4150</a>. Semua isi dusnya masih lengkap. Ada tambahan bonus Hard Casing, CD-CD Aplikasi.<br /></span><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://reviews.cnet.com/HP_iPaq_Pocket_PC_H4150/4505-3127_7-30571422.html"><span style="color:#cc6600;"><img style="FLOAT: right; MARGIN: 0px 0px 10px 10px; CURSOR: hand" alt="" src="http://photos1.blogger.com/blogger/7807/2151/320/4150.jpg" border="0" /></span></a><br /><span style="color:#cc6600;"><strong><span style="color:#339999;">Nih beberapa fitur yg bikin gue jatuh cinta sama dia:</span><br /></strong><span style="color:#cc33cc;">Sexy<br />Wifi<br />Bluetooth<br />Infrared<br />Intel<br /></span><br /><span style="color:#ff6666;"><span style="color:#cc6600;">Oh iya, OS dia</span> Microsoft Pocket PC</span><br /><br />Buat yang berminat hubungin<a href="http://roromendut.blogspot.com"> Endah</a> di <span style="color:#ff6600;"><strong>081383393768</strong> </span><br />tolong sebarluaskan yaaa...<br /><br />Makasih :">:">:"></span><br /><span style="color:#cc6600;"></span><br /><span style="color:#cc6600;"></span><br /><span style="color:#cc6600;"></span>Anonymousnoreply@blogger.com10tag:blogger.com,1999:blog-21271019.post-1157270893020712642006-08-25T15:01:00.000+07:002006-09-05T06:36:55.576+07:00Test apa lagi nih!<span style="font-family:verdana;"><span style="color:#ff9900;">Karena pikiran lagi mampet, gw terpaksa iseng ngikutin ajakan si gemblus <a href="http://erween.blogspot.com/">Erween</a> itu buat ngisi "test psikologi" dia. Gw ambil secara acak aja, karena gw bukan tipe orang yang percaya dengan takhayul psikologis semacam itu, hihi.. Berikut adalah hasilnya:<br /></span></span><br /><span style="font-family:verdana;"><br /><strong><span style="color:#ff6600;">Tes Pasangan Ideal</span></strong><br />Hasil Test<br /><span style="color:#cc6600;">Seperti orang kebanyakan, kamu berdua condong ngegampangin lembaga perkawinan. Masalah tanggung jawab sama kesetiaan memang bukan problem lagi. Tapi jelas butuh waktu buat ngebangun suasana yang penuh kasih dan kehangatan.<br /></span><br /><span style="color:#cc9933;">Kommentar: tuuh kan gw adalah manusia biasa yang seperti orang kebanyakan! Soal lembaga perkawinan, memang gampang kok, tanya aja ama cewek2 di sekitar puncak itu hihihi.. BTW, kok "kamu berdua", gw ngisinya kan sendirian.. (goblok!)</span><br /><br /><br /><span style="color:#ff6600;"><strong>Tes Kemampuan Psikis</strong></span><br />Hasil Test<br /><span style="color:#cc6600;">Kemampuan psikis anda superior dibanding kebanyakan orang. Kemampuan anda berkembang dengan pesat dan biasanya anda mengetahui pola pikir orang lain. Jangan biarkan kemampuan ini melemah. Terus asah dengan mencari tantangan. Sangat berguna dalam banyak pekerjaan.<br /><br /></span><span style="color:#cc9933;"><strong>Komentar: </strong>ah teori, sampai sekarang gw belom juga kaya2, huuuuu<br /></span></span><span style="font-family:verdana;"></span><br /><span style="font-family:verdana;"><br /><strong><span style="color:#ff6600;">Tes Personalitas</span></strong><br />Hasil Test<br /><span style="color:#cc6600;">Introspektif, Sensitif, Reflektif<br />Kamu lebih berpegang kepada diri kamu sendiri daripada orang lain. Kamu lebih suka menyendiri daripada menderita akibat ngobrol ngalor ngidul. Tapi hubungan pertemanan kamu kuat. Sebab kamu butuh keharmonisan juga. Kamu gak keberatan sendiri dalam waktu yang lama, dan sulit merasa bosan.<br /></span><br /><span style="color:#cc9933;"><strong>Komentar:</strong> kali ini tumben tepat. gw memang introspektif, sensitif, reflektif, kontemplatif, intuitif, iritatif.... Dan dalam kehidupan yang singkat dan bergerak cepat ini, kita kadangkala butuh waktu untuk menyendiri.. untuk alasan itulah, toilet merupakan salah penemuan penting manusia dari abad lalu (tuuuh kan gw memang reflektif, hihihi!)</span><br /><br /></span><span style="font-family:verdana;"></span><span style="font-family:verdana;"><br /><span style="color:#ff6600;"><strong>Tes Profil Psikologi Anda</strong></span><br />Hasil Test<br /><span style="color:#cc6600;">Orang lain menilai kamu sangat heboh, emotional, dan impulsif. Orang lain juga menilai kamu mempunyai bakat memimpin, cepat mengambil keputusan walaupun tidak selalu tepat. Mereka menilai kamu sebagai seseorang berjiwa petualang, suka mencoba hal-hal baru dan dan selalu mencoba mengambil kesempatan yang ada. Orang lain senang berada di sekitar kamu, karena kehebohan kamu.</span><br /><br /><span style="color:#cc9933;"><strong>Komentar:</strong> masak??? gw biasa2 aja kok.. tergantung situasi aja. Tapi sebagai mahluk bumi yang biasa2 aja, kadang2 gw memang ngerasa ribet hidup di planet <em>allien</em> ini.</span><br /><br /><br /><span style="color:#ff6600;"><strong>Tes Kecenderungan Untuk Selingkuh</strong></span><br />Hasil Test<br /><span style="color:#cc6600;">Kemampuan selingkuh kamu sangat menakjubkan. Berbohong merupakan bakat alami kamu. Ingat aja kalau semuanya akan berbalik menyerang kamu. Ada pepatah yang mengatakan, "buntut yang besar akan lebih sering terinjak".<br /></span><br /><span style="color:#cc9933;"><strong>Komentar</strong>: oke dibilang apa aja gw mau. Tapi berbohong?? Gw ngisi test itu dengan sejujur-jujurnya!! gimana bisa dituduh gw berbakat bohong! Kalo gw memang pembohong, gw akan ngisi yang bagus2 doang biar hasilnya: "kamu adalah tipe pecundang yang sangat setia dunia akhirat, dan kelak di kehidupan kamu yang akan datang kamu bakal bereinkarnasi jadi anjing herder!" aah, sudah, sudah.. Dan soal buntut besar yang gampang keinjek itu?? Buntut yang sebelah mana neh? Blakang ato depan?? (jangan berpikiran macem2, gw lagi ngomongin gajah!)</span><br /><br /><span style="color:#ff9900;">Akhirnya, gw berhenti sampai di situ.. Kayaknya si pembuat test itu musti lebih banyak belajar lagi deh biar hasilnya lebih akurat.</span><br /><span style="color:#cc9933;"></span></span><br /><br /></span>coDOThttp://www.blogger.com/profile/00534097055632144930noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-21271019.post-1155682690035829782006-08-16T05:23:00.000+07:002006-08-16T05:58:10.196+07:00This page is under bloody construction...<span style="color:#cc6600;"></span><br /><span style="color:#cc6600;">Karena protes beberapa temen, bagian banner ini gw acak2 dikit. Laba-laba yang bikin serem kemaren itu udah gw lenyapkan, sisain rumahnya... Gw ganti ama gabungan berbagai image gratisan yang gw comot dari berbagai penjuru Web. Lalu isengin pake PaintBrush ama PhotoEditor. Gw nggak bisa maen Photoshop ato Freehand dsb.. gw bukan orang grafis... jadi maap kalo jadinya kacrut kayak getu.</span><br /><span style="color:#cc6600;"></span><br /><span style="color:#cc6600;">Tapiiii... dari tadi gw liatin, gw jadi muak sendiri hihi.. terlalu centil, sodara2!! Kayak gapura hias 17 Agustusan.</span><br /><span style="color:#cc6600;"></span><br /><span style="color:#cc6600;">Belom lagi tatakan hurup buat postingannya.. gw belom nemu yang bagus sampe sekarang. ADA IDE NGGAAK?? kALo kalian bisa nemuin yang bagus, kalo cewek gw jadiin istri, kalo cowok gw suruh push up, huahahaha!!!</span><br /><span style="color:#cc6600;"></span>coDOThttp://www.blogger.com/profile/00534097055632144930noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-21271019.post-1155379356617269012006-08-12T16:42:00.000+07:002006-08-12T17:53:45.393+07:00Kangen lagi ama My Lovely Bule Baduy<span style="color:#cc66cc;"></span><br /><span style="color:#cc66cc;">Ini postingan ke-50. Semingguan ini gw nge-review postingan gw mulai pertama. Ternyata... makin lama, ketikan gw makin memuakkan aja. Kayak nggak tulus, terlalu jaga image. huh! Dan pas liat-liat postingan maren itu gw ternyata paling suka dengan gaya bulan <a href="http://burungkuterbang.blogspot.com/2006_01_01_burungkuterbang_archive.html"><strong><span style="color:#cc66cc;">Januari-Februari</span></strong></a>. Nggak pake peduli: gramatikalnya menyesatkan, zigzag-nya bikin mumet anak sekolah yang baru diindoktrinasi EYD ama guru bahasa Indonesia mereka yang menyebalkan itu, ato isinya bisa bikin didemo para anggota laskar jidat (maksudnya orang2 pinter yang jidatnya lebar2 itu loh).<br /><br /></span><span style="color:#cc66cc;"></span><span style="color:#cc66cc;">Ah, gw baca lagi <a href="http://burungkuterbang.blogspot.com/2006_01_01_burungkuterbang_archive.html">dedikasi buat kekasih gelap gw </a>(tuh cewe kulitnya memang sawo mateng banget kok) ... Postingan yang itu terlalu polos kayak ragam hias purba yang ngga pake stilisasi sampai gw sempet beberapa kali berniat menghapusnya. Diksinya sama sekali nggak canggih seperti karya para pujangga... sama sekali nggak indah kayak terjemahan puisi Chairil Gibran. Tapi sekarang gw melihatnya dengan terkagum-kagum!</span><br /><span style="color:#cc66cc;"></span><br /><span style="color:#cc66cc;">Gw jadi kangen lagi ama dia.. yang beberapa waktu lalu kirim message bahwa dia lagi tenggelam dalam kesibukan sehari2 demi bertahan hidup di luar sana,, gw tau dia pasti inget gw, meskipun kita sama sekali nggak pernah berkomunikasi secara audial beberapa bulan belakangan!</span><br /><span style="color:#cc66cc;"></span><br /><span style="color:#cc66cc;">Nah, buat sementara ini, gw memang jarang posting gara-gara kecemasan itulah. gw ingin kembali ke khittah blog ini, yaitu buat mengeksplorasi sisi lebih gelap dari kehidupan gw yang remang-remang... buat memamerkan pemikiran gw yang sok njelimet tapi dangkal... nggak peduli dibaca ato nggak, dikasih comment ato nggak.. "semuanya terserah padamu, aku begini adanya"...niruin lagu samsons, hihi. <em><span style="font-size:130%;">Next time darker, okay??</span></em></span><br /><br /><span style="color:#cc66cc;">Oh iya, kalau ingin liat layout gw dua bulan pertama, silakan klik <a href="http://codot-ungu.blogspot.com/">ini.</a></span><br /><br /><br /><br /><span style="color:#cc66cc;"></span>coDOThttp://www.blogger.com/profile/00534097055632144930noreply@blogger.com4