Me I'm not not "another ordinary broken girl dressed in black n pretend to be like hell"... I AM A MAN, fairly NORMAL HUMAN BEING surrounded by those freaks of modern life. And now I am sitting here in the dark, watching you watching me. And one thing for sure is that I AWAYS JUDGE A BOOK BY ITS COVER AND ITS PRICE-TAG! Never trust to nobody including the one standing in the mirror in front of you... Never trust me!
Thursday, November 09, 2006
Please allow me to introduce myself (3)
Dalam "A Memorable Fancy", penyair Inggris William Blake bilang: "If the doors of perception were cleansed every thing would appear to man as it is, infinite." (Marriage of Heaven & Hell, 1793). Kata-kata itu kemudian dikutip oleh novelis Aldous Huxley menjadi judul sebuah buku: The Doors of Perception (1954). Nah, buku tersebut kemudian dibaca oleh Jim Morison, yang kemudian membuat band dan menamainya dengan... The Doors!
Lalu, judul blog ini ngutip dari mana? Secara gw bukan seorang kutu buku macam Jim Morison, proses penjudulannya nggak seribet itu lah. Pertama kali bikin dulu, judulnya adalah "Midnite X-Press". Tapi seorang temen buru2 bilang bahwa dia pernah membaca kata-kata itu tertulis di tutup roda becak yang diparkir di sebelah tukang buah di sebuah pasar buah di Solo, Jawa Tengah... (mampuss, panjang & ilmiah!). Nggak orisinal lagi jadinya. Maka, kata "Beranda Malam" pun terlintas di benak gw. Dan, akhirnya, atas pertimbangan tipografis dan feng-shui, huruf "B"-nya gw ganti dengan "K".
Terus, mentang-mentang judulnya pake "keranda" dan "malam", maka layout gw bikin serba gelap, berbau "kematian", dan sebagainya? Apakah itu artinya, di kehidupan real gw adalah seorang pemuja kematian, pengagum iblis, kandidat dajjal, maniak sadisme, inspirator Sumanto, brutalizer, metalizer, equalizer, synthesizer... atau aktivis politik, pengacara, dukun cabul, wartawan bodrek, bandar narkoba, pedofil, oediphus complex, dan tindak kekerasan lainnya? Tidak. Gw adalah orang biasa yang menjalani hidup dengan biasa-biasa aja....
Ada penjelasan tersendiri yang panjang lebar, tapi bakal bikin capek. Seperti pas gw dulu ditanya oleh seorang reporter tivi: "Mas kenapa suka yang gelap-gelap?" Gw memerlukan waktu beberapa menit sebelum bisa buka mulut. Menurut gw, itu pertanyaan menjengkelkan dan nggak penting buat dijawab. Mirip-mirip dengan pertanyaan "kenapa bulet itu identik dengan sexy?", atau yang lebih ribet lagi: "si Bush datang ke Bogor orang pada ribut, padahal gw pas berkunjung ke Solo kemarin orang sono pada tenang2 aja.. kenapa ya?" Nggak penting dijawab kan!
Sekali lagi, "If the doors of perception were cleansed every thing would appear to man as it is, infinite."
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
8 comments:
gw tau knp lo butuh beberapa menit sebelum jawab. lo serem liat lampu yg gede2 itu kan?? :D
** bletakz** "introduce myself versi 3"??? .... puyeenggg....*komat-kamit* mudah2an ga bruba jadi narsis....
lagi bingung, eh ditanya kok ga komen...
Baca buku itu jg blom pernah, ngerti jg kagak.
Soal lay out-mu gak pusing mo gambar memedi kek gambar kuburan kek, wong nyari gambar bareng2 :D
Eniwe....jadi menurut mu bulet itu sexy yahhhhh ahahahhahahahaha :">
rina, jangan bilang2 dunk itu kan rahasia tar orang sini pada tau kalo gw cemen gimana?? hahaha...
nenni, sejatinya aku menulis postingan ini adalah untuk mengusir hantu narsis yang selama ini bersemayam dalam tubuhku... hihi, japemete nya jadi???
buat contong, lhah itu buku terkenal banget loh kan termasuk best seller abad ke-18 hihi.. iyah bulet agak kotak2 tepatnya :)):))
wakakakak..terus terang dulu kupikir anda ini pengikut sekte tertentu :))
tp ini blog yah, skinnya kok jadi tambah spooky sih? ganti po'o ama warna merah darah :))
mas,mas.......... lam kenal yah!!!!
gue bulet niiiiiiih.... kekekek........
Lain kali kalo ada yang nanya konyol jawabnya konyol juga lah ...
Mas, kenapa suka yang gelab gelab ?
-Biar serem
-Yang putih sudah banyak yang punya
-SBY suka
-Dapet wangsit
-Biar kaya
dst ...
apapun pertanyaannya, ngapain mikir lama2...jawabnya dah pasti "karena lo sinting" :p
Post a Comment