Wednesday, February 14, 2007

Goodbye all you people... but there's more things to say!


Sudah setahun lebih dikit saya mengekspose diri secara tak semena-mena di hadapan kalian. Tanpa saya sadari --tanpa kalian sadari juga mungkin-- saya telah menjadikan tempat ini sebagai ajang laku eskapisme. (Sebagai binatang sosial, kita memang butuh yang semacam itu, seberapapun besarnya kualitas dajjal dalam diri kita.) Saya butuh melarikan diri dari diri saya yang sebenarnya, yang sampai detik ini saya sendiri tak mengenalnya. Saya adalah mahluk asing yang bersemayam dalam sesosok tubuh yang fana. Dalam jasad titipan Tuhan yang selama ini saya pelihara, selalu saya puja-puja.

Terus terang, saya muak dengan model pelarian diri seperti itu! Apa bedanya coba, dengan orang yang memeluk sebuah agama! Seperti membangun sebuah tempat pesanggrahan rahasia di tengah perkampungan sunyi di pinggir hutan cemara; lalu kita mendirikan dinding-dinding batu di sekelilingnya agar aman dari gangguan perusuh dan ketidaknyamanan cuaca di luar sana. Kita akan selalu merasa aman dan damai di kamar yang kita yang penuh berisi segala pernak pernik ego kita.

Saya terlalu tua dan letih buat keluar masuk tempat tersebut, mesti berjalan tertatih-tatih melewati berlapis pintu itu.... Tapi saya juga terlalu muda untuk berspekulasi dengan meloncati dinding pemisah itu. Itu menurut saya tak bakal bisa menjawab segala pertanyaan yang tertinggal buat kita. Sebagai long-life revolutionair, saya lebih suka menghancurleburkan dinding-dinding yang menyebalkan itu. (How old I am?? Maybe I am younger than you are, even I am older!)

Teman-teman yang baik, I love you all... Tapi mungkin postingan ini adalah yang terakhir yang kalian baca, hihi...

Tapi bisa jadi...

Tuesday, January 30, 2007

Nge-blog itu Nggak Menyebabkan Kehamilan (1)

Pernahkah kalian merasa sudah hidup di alam yang benar, di dimensi ruang yang benar, tapi penuh dengan orang-orang aneh, kaum sesat yang menghuni sebagian besar dunia ini; mereka menjadi mayoritas di sini, dan kalian adalah minoritas yang kesepian?

Lalu kalian mendapati diri kalian dikerumuni para zombie yang entah dari mana datangnya. Menurut kalian: mati di tangan mereka adalah sebuah kenistaan.

Kalian pun berpikir tentang bunuh diri sebagai satu-satunya solusi, tapi kemudian sampai pada kesimpulan bahwa tindakan itu terlalu bodoh dan mudah; bahwa menjadi martir dalam sebuah peperangan yang sesat adalah kebodohan paling menyedihkan.

Dan akhirnya, kalian mengambil tindakan seperti yang selalu kulakukan: berpaling sajalah.

... welcome to the club, fellas!



DISCLAIMER:

- Maap judulnya nggak nyambung, sengaja gw pasang biar eye-catching, hihi.. Tapi sebenernya yaa.. judul postingan ini jauh lebih penting daripada isinya. Semoga bapak kos gw membacanya!

- Isi postingan yang gak penting dan gak ada apa-apanya ini dipersembahkan buat seorang temen, nun jauh beberapa puluh meter di sebelah sana, yang upilnya segede dinosaurus tapi otaknya segede kacang polong.

Monday, January 15, 2007

Review Kecelakaan Pesawat


Dalam dua minggu ini, orang udah mulai capek ngebahas tentang pesawat sial yang "dematerialized" itu. Tapi saya masih aja terpesona dengan komentar beberapa orang sesuai dengan bidang keahlian masing-masing.

Kata ahli penerbangan, di luar faktor cuaca, yang lebih penting adalah: umur pesawat ternyata udah older and wiser dibandingkan dengan para sejawatnya di negara lain. Udah nggak pantes buat terbang.

Gw jadi keinget dulu banget, suatu Minggu pagi, gw naik metromini dari arah Sarinah ke sini. Buat yang belom tahu, metromini adalah jenis wahana angkutan di Jakarta berbentuk minibus yang wujud fisik dan performanya sangat tidak membanggakan. Baik penumpang maupun sopir sama-sama berpendapat: “Seandainya saya boleh memilih.…”

Nah, di jalanan yang lebih lengang dari hari-hari biasa (weekdays) itu, mas sopir jadi lebih leluasa memacu kendaraannya. Kuwenceng!! Gw jadi sangat ketakutan. Suara mesin kendaraan itu berisik banget. Bodinya sangat tidak aerodinamis, tempat duduknya sama sekali nggak ergonomis, bikin ion-ion di tubuh ini bergetar semua. Lebih mengerikan lagi sewaktu pesawat.. eh, mobil berwarna oranye itu masuk jalan tol!

Gw komat-kamit membaca semua mantra yang gw hafal. Bayangin aja, alangkah menyedihkan seandainya mobil ini error! Trus besoknya di koran-koran nasional nongol berita tentang “kecelakaan metromini” lengkap dengan daftar nama para korban. (Hidup bertahun-tahun Jakarta, masak endingnya seperti ini!! Nista banget kaan?? hihi). Gw pernah naik roller-coaster di Dufan, tapi nggak sampai ketakutan seperti ini!

Akhirnya, di halte berikut --tepatnya di depan Hero Gatsu-- gw turun sebelum nyampe tujuan, dengan muka pucet dan badan kayak kesemutan, minum sebotol teh dingin sambil ngrokok sebatang, dan terus melanjutkan perjalanan pulang dengan taksi.

Trus apa kesamaannya ama pesawat itu?? Yah itu tadi.. pokoknya mirip-mirip deh kayanya, hihi…




* Bagian lebih besar dari postingan ini telah gw potong, soalnya gw sendiri sebal membacanya, arrghh..



Wednesday, January 10, 2007

Hihihi...


Ceritanya, semalem gw mau bikin postingan, tapi tiba-tiba pihak Blog*Spot nggak bisa diakses.. Error 500, yang artinya server gak bisa melayani request kita. Seperti biasa, ternyata itu cuma maintenance yang nggak scheduled. Gw jadi ngerasa tempat ini nggak begitu stable, apalagi buat Old Blogger. Menyebalkan memang, mood jadi ilang, untung ada si upil lucu yang mengalihkan kesebalan itu. Maksih deh :-*.

Meski begitu, gw memutuskan untuk tetep mempertahankan tempat ini!

Karena Blogger adalah tempat yang paling enak buat bikin kerusuhan secara gratis. Karena di sinilah gw pertama kali bikin postingan blog, dari waktu masih SMA dulu (sekali-kali ngibul yang parah aaah!) Di sini pula gw pertama kali ketemu dengan..... sudah, sudahlah! Cuma gangguan cuaca dikit kok barusan tadi.

Tapi buat jaga-jaga/cadangan, semua postingan di sini berikut komentar-komentarnya gw pindah
ke sono. Silakan Anda liat kalo sempet, but maap tempatnya rada sempit and catnya masih basah, soalnya masih baru gitu, hihi...













Ngomong-ngomong, tadi itu sebenernya gw mau bikin postingan tentang apa seeh???? Grhhhh...

Monday, January 01, 2007

Happy Nu Year!


Unknowingly, Adam was transpondered to Earth during the night when fell asleep, and woke up in the morning on the grass. Beside him was his fully-nude girlfriend, Eve, sleeping peacefully like a baby dinosaur.

He shook her shoulder and whispered: “Uh… bitch, where are we now? And what time is it?”

“Come on babe, certainly you are f***ed out by those Jack Dees. We are still in Heaven! Ah, shit, it's the first of January, right? I have to take a creambath,” she said with a sigh.

Adam looked stupidly at his rib-mate (the first day on Earth, he hadn’t found his soulmate.) Her smile was so beautiful, and the shape of her naked body exposed to the sunlight was really a punch. It could make her be the first Miss Universe on Earth –with no valuation on virginity, of course. Among her rivals were those Neanderthal girls, whose face and body posture cannot be compared to hers in every way.

Then he observed the situation: a strange lonely place surrounded by strange vegetations. He think, "Maybe she is right! We two of us have been left here without any other companion. We can do whatever we want... what a Heaven on Earth!" Still, he couldn't understand why they should be moved here, without any specific reason and hadn’t been given any mission from God.

But maybe there is a reason! The night before it, they had a drinking party. It was only two of them, a pair of human beings –plus several dark angels called “the celestial bad boys.” It was the craziest party ever seen at a club named “The Tree of Knowledge” –the hottest spot for partygoers in Heaven. They sung and danced to the loud music played by you-know-who-he-is. Wine and liquors were poured endlessly. All of them were getting too high that they didn’t notice the presence of Gabriel, who immediately reported it to God.

God was not angry though, but He decided to make an important absolution: Heaven is a sacred place that should not be polluted by such a human activity, so that Earth can be the right playground for human beings. But why? The question is left for us to be brought along our journey of life.

I understand that some of you will not accept my not-so-speculative theory. I myself don't believe it! But as I see, many of us are so "religious" by celebrating the castaway moment and still following this ancestral tradition: heavy drinking and partying at the night before the New Year's Day, ahahah…..

Happy Nu Year, fellas !