Sunday, May 21, 2006

cewek cakep yang tak kenal belas kasihan

Adalah terjemahan untuk judul salah satu puisi John Keats: "La Belle Dame sans Merci" (1819). Ceritanya mengenai perjumpaan seorang ksatria tampan dengan peri cantik di tengah sebuah padang yang gersang. Dia kepincut ama cewek sekseh yang tiba2 nongkrong di atas kudanya itu. Mereka pun jadi akrab. Bercinta semalaman, sampai badan letih tak keruan... Kemudian antara tidur dan terjaga, si ksatria melihat wajah-wajah para raja dan pangeran, yang berkata: "la belle dame sans merci itu telah menyeretmu jadi budaknya". Dia tersentak kaget. Terbangun dalam keadaan letih tak berdaya, pucet karena energi tersedot si kunti yang cantik itu. Menggigil di kaki sebuah bukit.

Mungkin kalian yang menghubungkannya dengan cerita tentang pembunuhan yang melibatkan aktris sinetron itu. Kemudian menempatkan si cewek sinetron itu ke posisi terdakwa, sebagai la belle dams san merci. Bisa jadi gw setuju dengan pendapat itu.

Tapi gw punya teori sendiri: dek Lidya ini hanyalah produk dari sistem masyarakat yang menjadikan seorang cewek umur 19 bisa mendapatkan penghasilan sekitar 50 juta rupiah sebulan, cuma dengan modal wajah cantik plus sedikit kemampuan akting. Lalu nyokap dan saudara-saudaranya bisa numpang sejahtera. Lalu orang-orang di sekitar memandanginya dengan penuh kekaguman. Prestasi yang pantas ditiru oleh jutaan abege sepantaran dia, yang masih hidup dalam jerat kemiskinan dan tak tahu lagi bagaimana memulai hidup ini... Di sini, dia adalah korban. Dan gw pribadi mendukung hukuman penjara fisik buat dia. Semoga dengan begitu dia bisa nemu jalan untuk dari penjara mental itu. Okay, la belle dame itu memang bukan dia. Tapi.... mungkin iya loh!

Mungkin, sebutan "jahat" untuk peri penggoda itu hanya ada dalam pikiran para raja dan ksatria yang menjadi "korban"-nya, yang sebenarnya adalah korban nafsu mereka masing-masing. Seandainya si ksatria itu nggak digoda aja sudah napsu, ngeliat cewek siluman yang malem-malem jalan sendirian, pake behel, tattoo, blink2, tanktop kulit macan, belahan dadanya keliatan, puser, ketek juga, maka yang terjadi adalah pemerkosaan. Keren juga sih bikin puisi tentang pemerkosaan kapan2... Judulnya, "La belle dame yang demen pornoaksian", huhu..


NOTES:
Kejadian yang menyangkut "antara tidur dan terjaga", juga menyangkut "peri/kuntilanak cantik" itu, juga pernah gw alami dalam karier gw sebagai seorang ksatria yang semi-tampan ini, hihi... kapan2 aja deh critanya, pas gw menjelma jadi kelelawar!

7 comments:

mbakanggun said...

Bur,... gw ga nyangka elo demen juga nonton infotainment,...

Gw enggak simpati sama Lidya and the gank,... karena gimana pun juga ada satu nyawa yg di"eliminasi" dg paksa akibat "voting" yang tidak bertanggungjawab dari para pelaku,...

Bur,... sampai kapan sih cara pikir orang berubah. Kalau mau main salah2an dan saling tuding,... mestinya tanyakan kenapa para wanita dirupakan sedemikian indah? Dan kenapa lelaki terlalu egois untuk membelenggu napas para perempuan untuk mensyukuri berkah yg mereka terima,...?

Pornoaksi is in the eye of beholder, ya kan?

Anonymous said...

secara legal dan moral dia bisa jadi salah... di sini gw cuma cerita tentang iblis lain, indonesian dream, yang melahirkan banyak sekali "monster berprestasi" yang tiap hari kita liat di berita infotainment itu, dsb.. peace..

Anonymous said...

ini mirip serita gue sih.. si penunggang kuda..
waktu si raden mas jibus kesengsem sama si duku... wew.. ada toh versi prancisnya...
kirain cuma cerita roro mendut yg dicontek sama romeo & juliet.

Anonymous said...

gue cuma mo klarifikasi... gue tuh cuma mo meres.. ga sangka kalo paklek gue tiba2 ngerubah rencana ngebunuh tuh orang...
ya gue ngaku salah.. tapi cuma sebatas kejahatan mo ngerampok yaaa...

coDOT said...

Genduk manis yang chauvinis, yg gw critain itu adalah karya John Keats, penyair Inggris era Romantic, sekitar awal abad ke-19. Tapi dia memang ngambil subjeknya dari dongeng Prancis jaman dulu sih denger2.. lom nyelidiki lebih jauh, hihi..

Anonymous said...

Kayanya duluan cerita genduk dhuku deh... soalnya kan cerita itu udah ada sebelum ada candi mendut he he he...

BTW candi prambanan ancur tuh gara2 gempa.. kalo candi mendut apa kabarnya yah...

Anonymous said...

ternyata eeeh ternyata...
gosipper juga yah :D