Berubah Pikiran

SORRY for the lack of postings these days... Banyak ribet eksternal di sini. Tadinya mo bikin obrolan soal Playboy Indonesia itu. Bahwa nuansa perbudakan cewek yang mau dijual oleh itu majalah tak lebih dari verbalisasi "Roman wilderness of pain" milik Barat. Bahwa kalaupun mau mengimpor budaya luar sejenis, kenapa bukan memilih kultur penindasan model harem di padang-padang pasir Timur Tengah. Atau jika kita adalah pemelihara budaya asli Indonesia, kenapa nggak mengadopsi gaya santun punya Keraton Solo misalnya (selirnya montok-montok loh!). Dan sebagainya. Abstrak-abstrak lah, biar kesannya gw adalah pemikir yang serius gitu.

Tapi gw berubah pikiran. Gw memutuskan untuk nggak jadi membahasnya panjang lebar, karena discourse di luaran malah tergiring ke sekadar persoalan moral! Gak penting kaan? Saran gw sih: mendingan gak usah dibahas lebih panjang dan lebih lebar, dan... kalau Anda bukan om-om kesepian yang butuh hiburan murahan tapi nggak tau bagaimana mendapatkan cewek beneran di dunia nyata.. JANGAN BELI! (Gw udah cukup sekali saja membaca "edisi tiarap" majalah itu dan memang gak pernah niat beli.)

Tadinya juga, gw mau bikin postingan tentang kekaguman anatomis (gw memang fetish kayaknya!) pada organ tubuh cewek yang disebut ketek, seperti saran si Anggun. Gw udah iseng research ke berbagai belahan websites untuk mencari bahan referensi. Bahkan udah nyiapin fotonya, hihihi... Tapi semenjak kejadian kemaren itu, gw berubah pikiran!

Bayangin, di tengah-tengah pengapnya kereta murah itu, sekitar jam dua siang, dalam perjalanan Bogor-Kalibata, tiba-tiba gw mendapat rejeki montok.. eh nomplok.. berupa ketek seorang mbak-mbak yang bergelayutan di depan gw.. Itu ketek cuma sekian inci di depan hidung. Seperti mimpi jadi kenyataan. Tapi mimpi yang pakai bau! Kejadian itu cukup traumatic buat gw. Maka, buat sementara gw memutuskan untuk melepas atribut sebagai binatang seksual di sini. Tar deh kapan-kapan aja gw mau bikin postingan anatomis lagi, tapi bukan ketek. Daerah di sekitarnya itu menarik juga buat dibahas, hehehe...

***

Nah sekarang, kenapa mesti berubah pikiran?

Sore tadi, di kantor gw ada pengumuman tentang perampingan karyawan. Ada 80 orang kena. Capitalism' suck! GW SEDIH. Di antara mereka adalah temen-temen gila gw: Roy ama Puti. Kepada Roy, barusan gw sempet menghiburnya dengan bilang bahwa pesangon yang bakal dia dapet itu setara 614,4 botol Chivas Regal. (Cepetan merit laginya yah, good luck for the adventure, and kita masih temen nongkrong bro!) Buat Puti, gw bingung mo bilang apa. Dalam pikiran gw sekarang, dia adalah shop girl yang demen banget nongkrong di toko buku, beli DVD pilem-pilem nge-pink, dan belanja parfum di Toko Mayat (The Body Shop). Dan satu lagi: nih cewek sangat moody, gampang berubah pikiran, dan punya pacar yang bikin grup musik punk bernama... Berubahpikiran. This posting is dedicated to you!

Gw kesulitan mencari foto-foto mereka,akhirnya gw pasang aja foto
hantu penunggu kantor ini... buat yang berminat silakan ambil!

LATEST UPDATE (Sunday, April 16, 2006):

Kabar terakhir mengenai temen gw bernama Roy itu, kemarin malem istrinya meninggal dunia di RS Jakarta setelah mengalami stroke, bleeding, dsb di ruang ICU selama tiga hari. Semoga doi ama his lovely daugther'n son, si Zsa ama Kevin, diberi ketabahan. Life must go on!