Saturday, August 05, 2006

Postingan panjang di akhir pekan



Bab 1. Pendahuluan

Salah satu kebiasaan buruk yang paling merusak pada diri gw akhir2 ini adalah nonton televisi. Semua gw tonton, dari yang norak2 sampai yang bodoh2, hhihi,, f*ck the idiot box!

Begini, pernah melihat berita pembunuhan di televisi akhir-akhir ini? Semua channel di sini menyiarkannya dengan style yang rada seragam: laporan dari tempat kejadian secara lengkap dan rada nggilani, bercak darah dsb, wawancara saksi, kantor polisi, wawancara kepala polisi.. kerabat korban, pacar korban, kadang juga wawancara korban (tentu saja kalau si korban masih hidup dan dalam keadaan sadar!).

Wawancara saksi biasanya dengan bacground kerumunan penduduk sekitar yang berusaha memperlihatkan muka mereka agar tertangkap kamera, mirip para abege yang berdesakan di photo-box hihi.. si saksi menceritakan kronologi kejadian dengan kalimat terbata-bata, napas tersengal-sengal tapi dengan sorot mata berbinar-binar.

Liputan diakhiri dengan obrolan kapolres, kapolsek, atau apalah.. yang menguraikan sinopsis peristiwa itu (dengan tata bahasa yang tak lebih bagus dari para penduduk tadi.) Penuh kebanggaan, pak kepala polisi bercerita tentang keberhasilan aparatnya dalam mengungkap kejahatan heboh itu.

Bagian terakhir ini buang-buang waktu, soalnya kita para penonton udah tahu duluan tahu jalan ceritanya secara lebih detail. Ini memang bagian yang dikhususkan untuk menyampaikan satu-satunya “pelajaran moral” dari semua pemberitaan itu: polisi adalah pengayom masyarakat. Nggak menarik dibahas! Dan di sinilah gw biasanya teringat untuk mengoperasikan sebuah benda temuan manusia paling penting dalam abad ini: remote control.

Dan dalam sekejap pindah ke channel lain, gossip pemain film! Biasanya menyiarkan berita tentang orang-orang yang gw gak apal namanya. Mereka cantik-cantik dan (mungkin) ganteng. Penyiarnya juga cantik, pake baju anti-gerah yang bikin mata penonton cowok melek. Itu memang trik buat menjaring penonton cowok yang gak suka gossip biar betah manteng di channel mereka. Sip lah!


Bab 2. Analisis

Para pemain film dan kadang pemain musik itu mereka sebut sebagai “selebriti”. Pengusaha, politikus, tokoh agama, tokoh budaya dsb nggak masup dalam sebutan ini, kecuali mereka pacaran, menikah, selingkuh, miara simpenan, atau punya anak haram dari “kalangan selebriti” ini.

Kata-kata semacam “bahtera rumah tangga”, “orang ketiga”, “gonjang-ganjing”, “jalinan cinta”, dan sebagainya pun pada nongol. Dengan mimik muka serius, si pembawa acara menyiarkan kejadian sehari-hari para selebriti itu seolah sebagai sebuah kejadian terorisme, atau penampakan hantu. Hidup, kelahiran, kematian, jodoh, pernikahan, dan perceraian yang melanda mereka adalah kejadian luar biasa.. yang lebih menghebohkan dari kemunculan alliens yang mendarat di lapangan Monas, misalnya.


Bab 3. Kesimpulan & Saran

Sekarang, pentingkah semua itu? “Penting!” kata salah satu “seleb”itu (gw masih apal soalnya baru tadi pagi gw tonton :D), “Semua acara ini bisa menjadi semacam watchdog buat para selebiriti, biar hidup kita gak keblinger.” Nah, manja amat!!!

Mereka, para bintang film gagal yang mengubah diri jadi bintang infotaintment itu, memang sungguh kemaruk. Mereka nggak peduli, telah merampas waktu produktif berjuta rakyat Indonesia (sebagian besar adalah kalangan menengah ke bawah) demi agar hidup mereka gak keblinger. Ah, kali ini terpaksa gw mendukung fatwa “haram” MUI ama PBNU terhadap acara semacam ini..

Dan, maap, kali ini gw terpaksa mengambil alih posisi si Bunglon sebagai complaining animal. Okay deh.. Say f*ck to idiot box, say yes to narko.. upss, to blog (niruin iklan kondom).

10 comments:

mbakanggun said...

Jadi Waktu sampe ke Jakarta,... lo landing-nya di Monas ya Bur??? :p

SC4RLET LETTER said...

Pengunjung ke empat dapet hadiah segelas dawet kaaannn hikhik.

Guweh mah ora tau nonton tipi, kalo pny waktu ya online sambil nuntun liputan6 online stream.

Benernya sih..artis manusia biasa kok man bedanya bedaknya ama muka sama2 tebel, duh jangan tersinggung kan kowe juga bedakan ya.

Kadang kasian sih liat mereka diuber2 cuma pengen tau mereka pake bra warna apa hari ini, ato lagi selingkuh ama sapa minggu ini, toh bukan artis jg bny yg kawin ceré, selingkuh, pny orang ketiga keempat dst (ermm..ini nyindir sapa ya huhu).

Halah..serius amat guweh bahas :P pokoknya jgn sampe artis2 jadi spt minah bodooooo :))

Anonymous said...

aku rasa tv juga sama baiknya dengan media lain. yah... tergantung bagaimana kitanya aja, apa bisa mengambil pelajaran apa enggak. dan seberapa banyak pelajaran yang bisa diambil. berita, bahkan gosip (yang dianggap) murahan, semua bisa menjadi bahan belajar.

pekerja tv+entertainment pada dasarnya juga ingin berkarya kan? cari duit untuk keluarga, kalo bisa juga sambil ber-have fun with the job, dan kalo bisa menjadi contoh yang baik buat banyak orang, itu merupakan hal yang baik kan? Hanya saja, itu juga sesuai dengan kapasitas kemampuan mereka. Artinya, belum tentu karya ataupun yang mereka lakukan itu sesuatu yang berarti dan baik buat kita. At least they tried.

[tulisan ini jangan dianggap serius. suwer! aku serius!]

Sisca said...

Tindakanmu sdh tepat mas, punya tv, hrs nonton semua yg disajikan, drpd mubazir..bukan begitu ?? bukan !!!

-ndutyke said...

Kok lately banyak blogger yang ngebahas soal parahnya kualitas acara di stasiun TV kita ya?

Hmm..gini ya.
Basically saya juga muak ama isinya TV kita ini. Mendidik? Nggak. Menghibur?? Nggak?? Informatif?? Kadang berlebih.

Tp gimana pun juga, supaya gag kuper, menonton berita itu wajib hukumnya bagi saya. Walo kalo bisa sih, jangan nonton berita politik dalam negeri. Karena sungguh memuakkan!

Metro TV = Stasiun TV yang paling jarang bikin saya sakit hati.

coDOT said...

Hihi... gw sih cuma complain soal virus "selebriti" itu. Okay sama sih, kalo berita gw sekarang jadi lebih sering nonton Metro, soalnya paling dingin, nggak emosional. Liat feature mendingan O'channel (tipi jakarta)... minimalis banget layoutnya, enak ditonton apa lagi kalo volume nya dibikin "mute". dsb.

Ndah okay, tapi minggu besok kan jadwal kunjungan gw ke Bogor! Tar ponakan2 pada ngambek gimana?? Eh, neraca ama kismis Indonesia itu majalah game kah?? :D:D

Anonymous said...

Ja das ist fantastish!
buy viagra
cheap viagra online
G'night

Anonymous said...

Halo, thanks author.
Look at my site [url=http://viagra-store.info/]viara[/url].
Take http://viagra-store.info#viagra best.
G'night.

Anonymous said...

Wazzup, cool site.
Go here [url=http://www.jahk.org/forum/topic.asp?TOPIC_ID=113]viagra[/url].
Buy http://www.jahk.org/forum/topic.asp?TOPIC_ID=113#viagra best prices.
Bye.

Anonymous said...

http://prabhas.in/forums/index.php/topic,36148.0.html
http://www.realplastko.ru/board.phtml?board=10
http://www.practicesolutions.com.au/forums/viewtopic.php?f=2&t=77721&p=105730